10 Tahun Memimpin, Angka Kemiskinan di Langkat, Bukannya Menurun, Tapi Terus Meningkat

Editor: metrokampung.com
Diskusi Kecil : Wakil  Sekretaris PW PARMUSI (Persaudaraan Muslimin Indonesia) Sumatera Utara bidang Politik dan Kebijakan Publik, Drs. Al Fuad Nasir saat menyampaikan temuannya kepada para wartawan dalam diskusi kecil yang disebut sebagai diskusi publik, yang digelar di Stabat, Senin (15/7).(Foto : Budi Zulkifli)

Langkat- MetroKampung.Com
10 tahun kepemimpinan Bupati Langkat, H. Ngogesa Sitepu, angka penduduk miskin di Kabupaten Langkat bukannya menurun, tapi justru semakin meningkat. Hal itu ditegaskan Wakil  Sekretaris PW PARMUSI (Persaudaraan Muslimin Indonesia) Sumatera Utara bidang Politik dan Kebijakan Publik, Drs. Al Fuad Nasir kepada para wartawan dalam diskusi kecil yang disebut sebagai diskusi publik, yang digelar di Stabat, Senin (15/7).

“Jadi, bukannya menurun, tapi justru semakin meningkat. Karena itu, Ngogesa dinilai gagal dalam membangun Langkat jika ditinjau dari peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penurunan angka kemiskinan,” ujarnya.

Hal itu dapat dilihat dari hasil penelusuran Laporan Keuangan Pemkab Langkat Tahun 2018 dalam rangka Laporan Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Langkat Tahun 2014 dan 2018.

"Laporan Keuangan dalam rangka LPJ Pelaksanaan APBD itu pada dasarnya bisa ditolak atau diterima oleh DPRD Langkat, tapi kami berharap agar Laporan Keuangan itu ditolak karena banyaknya kerancuan," ujarnya.

Sebagai contoh, Fuad pun menjelaskan, dalam Laporan Keuangan Tahun 2018 dalam rangka LPJ Pelaksanan APBD Kabupaten Langkat Tahun 2018, pada halaman 20 dan 24 ditegaskan bahwa penduduk miskin pada tahun 2017 meningkat jadi 11,45 persen dibanding pada tahun 2016 sebesar 11,36 persen.  Hal itu berarti, penduduk miskin di Kabupaten Langkat mencapai 114.410 jiwa (11,45 persen) dari seluruh populasi penduduk Kabupaten Langkat.

"Ini data resmi yang disampaikan melalui Laporan Keuangan, bukan data main- main (sembarangan). Hal yang sama terungkap dalam Laporan Keuangan Tahun 2014 pada halaman 11 bahwa penduduk miskin Kabupaten Langkat tahun 2012 ada 10, 01 persen, naik menjadi 10,44 persen pada tahun 2013," tambahnya.

Artinya, selama 10 tahun terakhir angka kemiskinan di Kabupaten Langkat bukannya menurun, tapi justru semakin bertambah.

"Inilah yang menunjukkan kegagalan Ngogesa. Karena itu, kita berharap agar hal itu tak terulang lagi di era kepemimpinan Bupati Terbit Rencana, PA. Jadi, diharapkan agar hal itu bisa jadi pembelajaran dan tolak ukur bagi Pemkab Langkat periode 2019- 2024. Nah, dalam hal ini saya yakin dan percaya bahwa Bupati dan Wakil Bupati,Terbit Rencana,PA dan H. Syah Affandin, SH bisa membawa perubahan, sehingga Langkat bisa lebih berkembang dan maju, paling tidak untuk kurun waktu 5 tahun ke depan," ujarnya.

Untuk itu, Fuad yang dikenal juga Sebagai Ketua GeRAH (Gerakan Rakyat Arus Bawah) Langkat berharap agar Bupati Terbit Rencana,PA dan Wakilnya H. Syah Affandin, SH segera mengevaluasi para ASN yang duduk sebagai pejabat, sebab jika tidak dilakukan evaluasi, maka dikhawatirkan visi dan misi mereka tidak akan dapat berjalan dengan baik sebagaimana yang diharapkan, sehingga terkesan stagnan atau jalan di tempat.

"Karena itu, saya yakin dan percaya serta menaruh harapan yang besar dan positif, jika serius dan mau bersungguh- sunggguh, maka Langkat ke depan bisa semakin berkembang dan maju di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Langkat yang baru," ujarnya.

Untuk itu, Fuad pun menegaskan, kekurangan yang ada agar segera dibenahi dan kegagalan yang lalu harus mau diperbaiki, jangan dibiarkan begitu saja . (BD/MK)
Share:
Komentar


Berita Terkini