Karo, metrokampung.com
Dalam acara bakti sosial IKAYON A USU yang diselenggarakan di jambur bakerah Siosar kec. Tigapanah kab. Karo Bupati karo Terkelin Brahmana, dilakukan penyematan pemasangan Baret Ungu, simbol bagian dari kehidupan Menwa USU.
Pemasangan Baret ungu dilakukan oleh Prof. Dr. Drs. Paham Ginting, MSc disaksikan oleh Bupati Serdang bedagai Ir. Soekirman dan para pengurus IKAYON A USU dan Alumni menwa/AURI.
Demikian disampaikan oleh USU Prof. Dr. Drs. Paham Ginting, MSc, sabtu (16/11) pukul 13.00 wib di Desa Bakerah Siosar.
Menurutnya pemasangan baret ungu ini, sebagai lambang kehormatan didalam struktural alumni Menwa (resimen mahasiswa) USU, jadi kami eks alumni Menwa USU sepakat memberikan kehormatan berupa baret ungu, yang Menwa banggakan selama ini," ungkapnya l.
Untuk itu, usai pemasangan baret ungu seterusnya Bupati karo resmi menjadi bagian dari keluarga Alumni USU, dan kedepan setiap adanya bakti sosial yang dilakukan Menwa ini, maka sudah sepantasnya bupati karo juga akan selalu hadir seperti bupati sergai. terang Prof Budiman.
Sementara bupati karo Terkelin Brahmana, mengatakan sangat berterimakasih atas pemasangan baret ungu ini, dirinya mengaku sangat gembira atas penghargaan yang diberikan oleh alumni IKAYON A USU ini.
Tentu ini tidak ternilai harganya, sebab tidak semua bisa memperoleh kepercayaan yang diberikan alumni Menwa USU ke setiap orang, sudah pasti ada pertimbangan dan ketentuannya, ujarnya.
Terkelin membayangkan ketika Baret ungu melekat dikepala dirinya menjadi gagah dan muda kembali, karena identik masa muda. Lontarnya disambut aplus masyarakat yang hadir.
Selanjutnya, Terkelin menambahkan kedepan dirinya siap Bekerjasama dan akan aktif dalam setiap ada kegiatan alumni Menwa USU, dirinya siap untuk hadir, karena sudah bagian keluarga alumni Menwa USU, tandasnya.
Pada kesempatan yang sama bupati Serdang bedagai Ir H. Soekirman turut mengucapkan selamat atas bupati karo menjadi keluarga kehormatan alumni Menwa USU. katanya
Terlebih untuk kab. Karo ini saya sangat terharu, sebab sejarah mencatat saya masih bagian dari kehidupan suku karo yang kental dengan Merga silima tutur siwaluh rakut Sitelu perkaden kaden sepuluh Dua tambah sada.
Kaitan ini, soekirman menceritakan, bahwa tahun 2013, dirinya kala itu bersama rombongan datang ke lokasi Posko Pengungsian yang berada di Uka Kabanjahe. Maksut kedatanagan ingin menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada warga pengungsi yang terdampak gunung eruspi sinabung, berupa sejumlah uang yang telah kami kumpulkan di pemda Sergai, ungkapnya.
Penyaluran dana ini, berhistoris, karena saat itu saudaraku agus putra Ginting penduduk desa Simacem, mengungsi akibat Erupsi gunung sinabung, sehingga tinggal di Pengungsian, dasar ini batin saya tergugah, lalu ingin menyerahkan bantuan saat itu berkisar 200 juta diterima oleh camat saat itu.
Ironisnya, ketika saya datang menyerahkan bantuan, bupati karo saat itu dijabat oleh Karo Jambi tidak datang tapi mengutus seorang camat (namanya lupa), akan tetapi karena niat saya bersih dan mulia, siapa pun yang menerima, saya tetap bersyukur, tutur Soekirman.
Untuk itu, yang sudah berlalu, jangan kita ungkit ungkit lagi, kedepan mari kab. Karo dengan kab, Serdang bedagai saling silaturahmi, saling kerjasama dan bertukar pikiran, pinta Soekirman.
Dipenghujung acara bupati karo Terkelin Brahmana, Bupati Serdang bedagai Ir H soekirman didampingi para pengurus alumni Menwa USU, Ketua PKK kab karo Ny Sariati Terkelin, staf ahli Agustin Pandia, asisten 1 pemerintahan Drs Suang Karo-karo, dirut RSU dr Arjuna bangun, melakukan peninjauan pengobatan gratis kepada masyarakat bakerah kec. Tiga panah yang disediakan oleh IKAYON A USU dalam bakti sosial. (amr/mk)