Silaturahmi Pemkab Labura dengan Organisasi Mahasiswa se Kabupaten Labura dari Berbagai Kampus di Medan Ricuh, Germades Kecewa, ni videonya...

Editor: metrokampung.com

Medan, metrokampung.com
Silaturahmi Pemkab Labura dengan mahasiswa Labura diadakan di Aula kampus I UINSU Jalan Sutomo, dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai Kampus yang ada di Kota Medan, Jumat (15/11/2019), ricuh.

Acara tersebut dihadir juga Bupati Labuhanbatu Utara beserta beberapa staff dan jajarannya, Akademisi dan juga DPRD Labura.


Kericuhan itu menurut Ketua Germades Labura Gunawan S Situmorang berawal dari kepanitiaan yang kurang melakukan pelayanan terhadap mahasiswa. Panitia sudah mengetahui bahwa mahasiswa membeludak sehingga banyak mahasiswa yang berdiri dan tidak mendapatkan tempat duduk, akan tetapi panitia tidak dapat berinisiatif untuk meminjam/menyewa kursi lagi dari pihak kampus, sehingga Germades Labura protes akan kurangnya pelayanan dan inisiatif dari panitia, jelas Ketua BPH Germades Labura.


Menurut Gunawan, yang paling dikecewakan ialah ketika sesi tanya jawab, setelah selesai materi, MC yang selaku pemandu acara, memberikan ada 3 kesempatan untuk bertanya, dan pada saat itu juga kader Germades Labura langsung mengangkat tangan dan maju kedepan, akan tetapi MC tidak menggubris kader Germades, sampai ke penanya kedua.

"Setelah Bupati Labura menjawab pertanyaan 2 dari mahasiswa, MC langsung menutup sesi tanya jawab.  Padahal masih ada 1 kesempatan lagi, otomatis seluruh kader Germades langsung protes akan tindakan tersebut, hingga terjadilah keributan antara kader Germades dengan panitia akan ketidakadilan tersebut," tegas Gunawan.

"Yang paling mengecewakan ada beberapa orang yang melakukan tindak fisik kepada kader Germades dengan memukul kepala Kader Germades dan menyeret keluar," tambah Gunawan.

Ditengah keributan panitia memanggil salah satu perwakilan Germades Labura menghadap bupati supaya menyampaikan aspirasinya.

Ketua BPH Germades Gunawan Situmorang langsung menghadap Bupati. Namun karena situasi yang belum kondusif, Gunawan menolak mengutarakan pertanyaannya.

"Ketua Germades mau melontarkan pertanyaan setelah mahasiswa, panitia, dan jajaran pemkab kembali ke tempat duduk. Tetapi pemkab dan panitia selalu mengeluarkan berbagai alasan, ujar salah satu anggota Germades.

"Germades meminta pertanggung jawaban dari panitia dan pemkab Labura akan kejadian ini, apabila tidak ada tanggapan dari panitia dan pemkab Labura, kemungkinan besar akan terjadi hal yang diluar dugaan pemkab Labura dan panitia, Germades Labura Kecewa," tegas Gunawan.

Pada pertemuan yang berlangsung kali ini Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara mendapatkan kritikan pedas, salah satunya dari Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Labuhanbatu Utara (PP GEMA-LABURA).

Hal ini terlihat pada saat detik-detik Bupati Labuhanbatu Utara Bapak H. Khairuddin Syah Sitorus SE memberikan kata sambutannya di Depan ribuan Mahasiswa/i, OPD, Akademisi, dan DPRD Labura. Dipotong oleh Salah satu Kader dari Gema Labura dengan membunyikan Pluit dan mengeluarkan Kartu Merah Kepada Bupati Labura.

"Hari ini kami dengan tegas menyampaikan bahwasanya selama hampir 2 Periode Masa Kepemimpinan Bapak Bupati tidak mampu untuk mempercepat Pembangunan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Hal ini terlihat dari semraut nya pembangunan dan rusak nya infrastruktur jalan yang ada di Kecamatan Kualuh hilir dan Kualuh Leidong" ucap Lukman.

"Kami meminta bupati dapat menyerap aspirasi dari mahasiswa dan segera merealisasikan tuntutan khusus nya mengenai infrastruktur jalan yang ada di Kualuh Leidong dan kualuh hilir". selepas pertemuan ini harus ada perubahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Kami sampaikan ini sebagai cinta kami terhadap tanah kelahiran," tambah Lukman sambil memegang peluit dan kartu merah.

“Selaku mahasiswa yang hadir diacara tersebut sudah sepatutnya kita memberikan kritikan dan saran untuk pemerintah, kita datang bukan hanya untuk berfoto-foto dan berselfi ria dengan pejabat. Kita adalah harapan dari masyarakat Labuhanbatu Utara. Kita adalah mitra kritis dari Pemerintahan" Ucap Amansyah.

"Kami menilai bahwasanya pertemuan ini hanya sebagai ajang seremonial belaka, terbukti dari tahun ketahun masukan dari mahasiswa tidak direalisasikan oleh bapak bupati," tutup Lankros.

Ketua Panitia dari Pemkab Labura, Tasrip Harahap yang menjabat sebagai Kabag Kesra di Pemkab Labura ketika dikonfirmasi metrokampung.com melalui selularnya membenarkan hal tersebut.

Namun Panitia mengatakan bahwa itu tidak ada unsur kesengajaan, itu awalnya akibat membludaknya mahasiswa yang hadir, dan ada sebagian mahasiswa yang terlambat datang.

Soal sesi tanyajawab yang tidak memberi kesempatan kepada kader Germades Labura, Tasrip Harahap mengatakan bahwa saat itu lagi situasi azan, sehingga diberhentikan. Memang MC memberi kesempatan 3 orang untuk menyampaikan aspiranya, namun baru 2 yang memberi aspira MC langsung menyerahkan kepada Bupati.

"Atas peristiwa itu, Panitia memohon kepada seluruh adek adek mahasiswa yang di Labura, agar bersama-sama kedepan memberi yang terbaik untuk Kabupaten Labura, dan akan ada pertemuan berikutnya. Jadi adik adik Germades Labura mohon agar kita saling koordinasi dan bersabar," pinta Tasrip.(simon/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini