Anggota DPRD Sumut JTP Reses di Pahae Taput, Warga : Baru Kali Ini DPRD Mau Reses ke Daerah Kami Ini

Editor: metrokampung.com

Pahae, Metrokampung.com
Anggota DPRD Sumut, Dr Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, MSi, S.Si yg lebih dikenal dengan julukan JTP, pada Sabtu 14 Des 2019, melakukan reses di Luat Pahae, Desa Nahornop Marsada, Sarulla.

JTP yang juga merupakan Sekretaris pada Komisi A, DPRD Sumut, terhitung sejak terpilih menjadi dewan dari Dapil IX, untuk pertama sekali mengadakan reses di wilayah penghasil gas bumi tersebut.

Dari pantauan penulis, warga yang hadir dan yang mewakili 4 Kecamatan yg ada pada wilayah itu, ditaksir sekitar 500 orang, tumplek memadati gedung pertemuan hingga sebagian harus duduk diluar gedung, mereka sangat antusias mengikuti pertemuan dan memberikan apresiasi serta pujian atas kehadiran JTP di wilayah mereka.

Salah seorang sahabat, warga Pahae yg saya kenal sebagai fungsiionaris partai tetapi beda Partai dengan JTP dalam status Facebook nya menuliskan:
" Pelaksanaan agenda reses anggota DPRD Provinsi: bpk Jonius Taripar Hutabarat di bumi Pahae, telah mengangkat derajat perpolitikan masyarakat Pahae.
Lebih lanjut dia menuliskan:
" Sepanjang sejarah perpolitikan, selama ini masyarakat Pahae hanya dijadikan sebagai obyek kepentingan para tokoh politik, dimana acara reses hanya dilaksanakan pada akhir masa tugas demi azas manfaat agar terpilih kembali utk periode berikutnya," jelas beliau dalam status FB nya.




John Panjaitan, Rekan lain putra Pahae, juga menyampaikan apresiasinya kepada JTP lewat komentarnya: "Ini sejarah baru. Setahu saya, baru kali ini  anggota dewan Propinsi datang reses ke Pahae ini," sebut beliau dalam komentarnya.

Menyerap aspirasi dari warga, pada kesempatan reses itu, JTP langsung melakukan dialog dgn warga.

Pada sesi pertama dalam tanya jawab, seorang warga, Sdr Jufri Panjaitan menyampaikan agar kiranya pemerintah memperhatian dan kiranya dapat membantu, khususnya para peternak Babi yg mengalami kerugian yg cukup besar akibat adanya penyakit Hog Cholera.

"Banyak warga, termasuk saya yg mengalami kerugian akibat matinya ternak tersebut, oleh sebab itu mohon kiranya bapak JTP dapat membawa aspirasi kami ini kepada pemerintah, agar warga dapat memperokeh bantuan bibit ternak" sebut Jufri

Menjawab permohonan warga ini, JTP menjelaskan bahwa sebetulnya serangan virus Hog Cholera sudah sangat luar biasa memberikan kerugian, bukan saja kerugian materi namun dampak sosialnya sangat luas. Beliau bercerita bahwa disatu wilayah yg beliau kenal, ada seorang Pria yang gagal menikah karena ternaknya sudah mati

Seorang Kepala Sekolah swasta, mebyampaikan aspirasinya agar bantuan ke sekolah swasta agar lebih diperhatikan dan gaji  guru honorer supaya lebih diperhatikan pemerintah.

Penanya yg lain, warga Janji Angkola menceritakan keluh kesahnya kepada JTP dimana, mereka yg dulu berbeda pilihan saat Pilkada, saat ini seperti dianak-tirikan, bahkan utk menjadi anggota kelompok tani saja tidak diperbolehkan.

Menjawab beberapa keluhan, pertanyaan dan aspirasi masyarakat itu JTP bejanji menjadikan dirinya sebagai penyambung suara sendu kepada pemerintah dan mempertaruhkan PIN Dewan yg beliau sandang.

"Saya telah mencatat semua aspirasi Bapak Ibu, kita akan test apakah PIN DPRD yg ada ini berlaku atau tidak demi keperluan warga. Kalau  tak bermanfaat, untuk apa PIN ini," terang JTP seperti memberikan jaminan kepada masyarakat.(jufri/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini