Didampingi Wabub, Bupati Batu Bara Resmikan Museum Pemerintah Ke-12 di Indonesia

Editor: metrokampung.com
Bupati Batu Bara Ir H Zahir didampingi Wabup Oky Iqbal Frima memukul gong pertanda peresmian museum Batu Bara, Senin (23/12/2019).

Batu Bara- Metrokampung.com
Setelah 13 tahun usianya, akhirnya Kabupaten Batu Bara memiliki museum sendiri.

Museum itu merupakan museum ke 12 yang didirikan oleh Pemerintah Daerah di Indonesia.

Bupati Batu Bara Ir. H. Zahir, MAP didampingi Wabub Oky Iqbal Frima, SE dan Ketua DPRD Batu Bara Muhammad Syafi'i, SH serta unsur Forkopimda berkenan meresmikan museum yang akan mengelola warisan sejarah dan budaya Kabupaten Batu Bara di Kelurahan Labuhan Ruku Kecamatan Talawi, Senin (23/12/2019).

Dikatakan Bupati, dibangunnya museum di Kabupaten Batu Bara ini menunjukan keseriusan Pemkab Batu Bara  menyelamatkan, merawat dan mensosialisasikan warisan sejarah dan budaya sesuai Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 2015 tentang Museum.

"Dari 415 Kabupaten/Kota di Indonesia baru ada 11 kabupaten/kota yang memiliki museum. Hari ini di Kabupaten Batu Bara diresmikan museum ke 12 yang yang didirikan Pemerintah Daerah", sebut Bupati.

Diungkapkan Bupati,  kalau  dibandikan dari negara maju, contohnya Amerika Serikat dengan 350 juta penduduk telah memiliki 35.000 museum. Sementara Indonesia dengan  250 juta penduduk  hanya ada 438 museum itu pun rata rata didirikan oleh komunitas pencinta sejarah.

"Disampingi ini kita juga akan mendirikan museum etnobotani. Museum ini kelak merupakan museum etnobotani ke 2 di Indonesia setelah hutan raya Bogor. Bangunannya akan bermanfaat sebagai sanggar wisata yang sudah ada di lokasi Danau Laut Tador", ujar Zahir.

Sementara pemerhati museum dan peninggalan sejarah, dr Ichwan Azhari mengatakan  museum di Kabupaten Batu Bara yang mengelola warisan sejarah dan budaya ke 4 dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara setelah Kabupaten Langkat, Deli Serdang dan Kota Tebing tinggi.

Diakuinya, ada beberapa museum di daerah seperti Kabupaten Simalungun, Karo, Nias/Gunung Sitoli dan Asahan. Namun itu lebih merupakan museum yang didirikan oleh yayasan dan bukan digagas dan didirikan oleh pemerintahan kabupaten/kota.

Sebelumnya Ketua Asosiasi Museum Indonesia Dra Sri Hartini mengapresiasi  pemerintah Kabupaten Batu Bara yang sudah menggagas dan mendirikan museum.

"Ini bertujuan untuk menyelamatkan warisan sejarah dan budaya yang ada di Kabupaten Batu Bara ini", sebutnya.

Selain meresmikan museum pada kesempatan tersebut  Bupati Batu Bara  juga menerima bantuan satu unit  truk sampah dari CSR PT Pertamina Gas. Bupati juga  menyerahkan bantuan  bibit kelapa dan bibit padi kepada kelompok tani yang terkena banjir beberapa waktu lalu. (ea.ps/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini