Perayaan Natal Keluarga Besar Lapas Kelas II B Lubuk Pakam Tahun 2019 : Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang

Editor: metrokampung.com

Lubuk Pakam, metrokampung.com
Dengan Thema "Hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang (Yohanes 15: 14-15) dan Sub Thema "Melalui Perayaan Natal Ini Hendaknya Setiap Insan Yang Berada Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lubuk Pakam Saling Mengasihi Sebagaimana Seorang Sahabat", Perayaan Natal Keluarga Besar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Lubuk Pakam berjalan dengan penuh kasih dan sukacita, Sabtu (21/12/2019) sore.

Pantauan dilokasi perayaan Natal Lapas Lubuk Pakam, acara demi acara mulai acara ibadah yang diisi dengan lagu pujian, votum (introitus), liturgi, koor pegawai Lapas Kelas II B Lubuk Pakam, koor atau vocal grup warga binaan pemasyarakatan, persembahan puisi dan penyalaan lilin, koor dharma wanita Lapas Lubuk Pakam koor dan vocal grup dari undangan berlangsung dengan khidmat. Kepada anak-anak diberikan kesempatan untuk tampil pada liturgi pertama tentang penciptaan. Setelah menyanyikan lagu pujian berjudul "Dia Lahir Untuk Kami" dilanjutkan dengan liturgi kedua tentang "manusia jatuh kedalam dosa" yang dibacakan oleh ibu-ibu dharma wanita.

Kemudian dilanjutkan dengan koor warga binaaan pemasyarakatan Kelas II B Lubuk Pakam disusul dengan vocal grup dharma wanita berjudul "merry's boy child Jesus Christ". Setelah menyanyikan lagu pujianberjudul "Hai Dunia Gembiralah" dilanjutkan dengan koor dharma wanita, lagu pujian "Hai Kota Mungil Betlehem" dan koor pegawai Lapas Kelas II B Lubuk Pakam. Kemudian dilanjutkan dengan lagu pujian berjudul " Slamat-Slamat Datang" dan dilanjutkan dengan liturgi III tentamg Nubuat Kelahiran Tuhan Yesus serta Puisi yang dibawakan Endah Riahna Barus dengan judul "Kasih Yesus".

Setelah penyalaan lilin yang diiringi lagu berjudul "Malam Kudus", dilanjutkan Renungan Natal dari surat Yohanes 15 : 14-15 dengan pengtkhotbah Pdt. R. Nababan STh. Dalam renungannya, Pdt R Nababan STh kalau kita tidak menyadari jika diri kita berdosa maka kita akan sulit membuat sahabat. Tak mungkin bisa bersahabat dengan orang lain jika tidak menyadari diri sendiri juga berdosa. "Harus bersahabat dari atas sampai bawahan kalau tidak bisa bersahabat maka tidak mungkin bisa berjalan dengan baik," sebutnya.

Ditinggal sahabat kadang lebih sedih jika dibandingkan dengan ditinggal orangtua. Sahabat itu tidak ada rahasia, tidak ada rasa takut dan tidak ada lagi rasa sungkan. Apapun suka cita dan duka pasti diungkapkan pada sahabat. "Sebagai sahabat tidak pernah sakit hati," sebutnya.

Persahabatan menembus batas tapi tetap ada tatanan. Seorang sahabat mengasihi dan mampu merasakan apa yang dirasakan sahabatnya. Sebagai sahabat harus membangun komunikasi dan silaturahmi di Lapas ini. Jangan lihat persoalan kasus tapi lihatlah jika di Lapas Lubuk Pakam ada yang percaya pada Kristus. Harus bersahabat dengan semua orang tanpa melihat latarbelakang, agamanya, suku, karena itulah yang dikatakan Tuhan Yesus Kristus.

"Kalau kita sahabat Yesus, maka semua segala sesuatu pergumulannya sampaikanlah kepada Yesus. Sebagai orang Kristen dan sahabat Yesus kita diminta menyampaikan pergumulan kita. Jangan takut bahwa aib kita akan diungkap atau disebarluaskan oleh Yesus karena Yesus itu sahabat sejati kita. Kalau kita mau jadi sahabat harus rela meninggalkan tahta dunia seperti Yesus yang lahir di kandang domba," imbuhnya.

Kehadiran Yesus ke dunia ini mau menunjukkan kerendahan hati agar kita mampu mencontohnya kerendahan hati Yesus. Walaupun saat ini thema tentang sahabt tapi dasarnya adalah kasih agave yang tidak menuntut balas. "Melalui Natal ini, kita rindu Lapas Lubuk Pakam ini menjadi saluran berkat tanpa ada perbedaan dan klasifikasi. Menjadi tempat pembentukan pribadi baru yang saling mengasihi. Kalau tidak ada kasih maka akan kacau balau. Ketika kita mau apa yanh diaturkan di Lapas ini dengan menjaga keamanan dan kedamaian maka kita menjadi sahabat Yesus, sehingga bisa menjadi contoh keluar dan tiruan bagi Lapas lain. Melalui perayaan ini kedepan kita berharap dapat mencium aroma kedamaian.(Bobby Lusaka Purba/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini