Bupati Karo Apreisasi Warga Kutambaru Sebagai Petani Tumpang Sari

Editor: metrokampung.com

Tanah Karo, Metrokampung.com
Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH didampingi Camat Tiga Nderket Sukur Brahmana, Kabid Cipta Marga Hendra Mitcon Purba Kabid Logistik BPBD Natanael Perangin Angin, melakukan pengecekan ladang milik warga yang berdekatan dengan  jalur lau bakerah dari gunung Sinabung, saat terjadinya  pasca lahar dingin, Senin (27/4) pukul 14.00 wib

Di saat dilapangan, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH mengaku ingin memastikan dampak dari ulah lahar dingin Gunung Sinabung, sejauh mana telah menyentuh tanaman warga, namun setelah  kita tinjau, masih ada warga yang beruntung karena tanamannya tidak terimbas akibat terjangan lahar dingin, ujarnya.

Seperti yang dialami Bena Ukur Tarigan warga Kuta Mbaru, ladang miliknya tidak terimbas akibat lahar dingin, sehingga tanaman diladangnya saat ini merupakan tumpang sari.

Menariknya tumpang sari tersebut, ada tanaman bawang, buah naga, pisang kultur jaringan, dan Kurma, Menurut Terkelin tanaman kurma sepengetahuanya jarang ditemukan di Indonesia apalagi wilayah Sumatera Utara khususnya kab. Karo, sebab tumbuhan ini, biasanya tumbuh di daerah Arab, tuturnya.

Tentu, yang dilakukan petani kita ini, patut kita apreisasi dan ini kedepan ladang pak Tarigan ini, agar camat kordinasi dengan DPMD jadikan ini pilot Project, sebab kurma adalah tanaman langka, dan mungkin ini pertama kali di Tanah Karo, terang bupati.

Sementara, pemilik tumpang sari Bena Ukur Tarigan menerangkan bahwa lahan yang dikelolanya saat ini 1,5 haktare dan ditanam bawang, Buah Naga, pisnang kultur jaringan dan Kurma, ujarnya.

Tanpa disadari, inilah kelebihan petani Karo, terlebih, kata Bena Ukur tanaman kurma diakuinya yang ditanamnya tersebut, untuk wilayah Sumatera Utara, inilah yang pertama kali ada, jadi wajar orang belum tahu "tanaman kurma" ada di Desa kuta Mbaru".

Untuk itu, mudah mudahan tanaman kurma ini dapat berbuah, ini doa dan harapan saya, agar kedepan dapat saya kembangkan lagi, menambah luas penanaman, karena saat sekarang ini hanya uji coba dulu , kurma ditanam sebanyak 1.700 batang, dengan cara jarak tanam antara batang dengan batang lain 8-9 meter, ungkap Bena.

Kendati demikian, kurma akan menjadi populer di kab. Karo dikemudian hari, jika kurma berhasil berbuah,sedangkan  kurma yang tumbuh saat sekarang ini, bibitjta berasal  dari negara Inggris, sebut  Bena.

Uniknya, kurma ini jika berbuah maka dapat bertahan untuk terus berproduksi hingga 100 tahun, bayangkan usaha ini menjadi aset yang luar biasa bagi petani yang berminat, tandasnya.(amr)
Share:
Komentar


Berita Terkini