Simalungun, metrokampung.com
Perbuatan Gamot (kepala dusun) satu ini sungguh keterlaluan. Saking takut daerahnya tertular virus Cobid 19, tega-tega dia mengusir seorang pendatang yang barusan usai menunaikan shalat di mesjid.
Insiden itu terjadi di depan Mesjid Jami Huta V Nagori (desa) Silau Manik, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Minggu (5/4/2020).
Cerita, sore itu pendatang yang mempunyai rumah di Siantar tersebut singgah ke Mesjid Jami untuk menunaikan shalat. Setelah usai iapun ingin melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya. Kabarnya pendatang itu hanya melintas dan singgah sebentar di mesjid tersebut untuk menunaikan shalat dan selanjutnya pulang ke rumahnya di luar Nagori Silau Manik.
Namun, belum lagi pria pendatang itu naik ke mobil hitam miliknya iapun didatangi pria berlobe berkemeja buram.
Kepada pria bermobil itu, sang pria berlobe yang disebut warga di sana seorang Gamot (kepala dusun) datang menghampiri.
Tanpa basa basi sang Gamot menyuruh si pendatang asal Siantar itu untuk cepat- cepat angkat kaki dari daerahnya.
Tindakan cepat Gamot itu kontan membuat pria pendatang tersebut kaget. Punbegitu pria pendatang itu memilih untuk naik ke mobilnya dan pulang ke rumah.
"Gitu siap shalat dan mau naik ke mobil untuk pulang ke rumah dari dusun itu karena aku cuma lintas aku didatangi seorang pria berlobe. Kata warga di sana dia itu Gamot. Dia langsung mengusir aku untuk cepat pergi dari daerahnya,'bilang pria pendatang yang gak mau menyebutkan nama kepada wartawan, Rabu (8/4/2020).
Sambungnya lagi, saat itu posisi arah mobil dalam keadaan hendak keluar dari daerah itu bukan mau masuk.
"Kalau kita saat itu posisi mau masuk daerah tersebut mungkin bisa lah dilarangnya. Ini kan cuma lintas dan baru siap shalat mau pulang ke rumah pergi dari daerah itu. Eh..kok tiba-tiba dia datang langsung mengusir untuk segera pergi dari kampungnya. Konyol kali ah kawan itu,' tambah pria berkulit sawo mata itu sambil geleng kepala.
Dari warga di sana diperoleh informasi bahwa mencegah berkembangnya virus Cobid 19 warga Huta V Nagori Silau Manik, Kecamatan Siantar melarang masuk pendatang luar ke daerah mereka.
Pantauan wartawan, sejumlah warga di sana ada juga yang wara wiri keluar kampung menuju Siantar atau daerah lain untuk bekerja atau sekedar jalan-jalan.
Anggota Presidium GM FKPPI Pusat, IR AR Krisman Purba yang dimintai komentarnya terkait aksi main usir Gamot terhadap seorang pendatang yang hanya melintas dan shalat di mesjid sangat menyesalkan kejadian tersebut.
"Memang saat ini kita semua harus waspada, terhadap virus Cobid 19 tapi kan tidak harus gitu kali Gamot memperlakukan pendatang yang juga sesama anak bangsa. Lagian pendatang itu bukan orang luar seperti dari Jakarta atau dari pulau Jawa. Dia juga kan tinggal di Siantar. Jangan karena ketakutan berlebih menjadi gagap untuk berbuat sebagaimana mestinya. Apalagi pendatang itu hanya melintas dan singgah sebentar untuk shalat. Kalau daerah itu telah dinyatakan pamdemi virus Corona bisa lah, tapi itu ada aturannya. Jangan mentang-mentang Gamot terus patentengan oh jangan sampek kayak gitu," bilang Krisman Purba.(dra/mk)