Simak Penjelasan Kades Perpulungen, Terkait Foto Warganya Yang Beredar di Medsos

Editor: metrokampung.com
Amirudin Habeahan, SE, Kepala desa Perpulungen

Pakpak Bharat, Metrokampung.com
Baru-baru ini  beredar di media sosial, pasangan suami istri bersama tiga orang anaknya tinggal dirumah yang berdindingkan karung warna putih yang di belah dan terapal warna biru dan juga beratapkan bambu disusun.

Menurut beberapa pantauan media yang melakukan penulusuran kebenaran informasi foto yang beredar di Facebook tersebut, ternyata benar warga Desa Perpulungen, Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat di Dusun Ratar, yaitu Derita Cibro (39) dan istrinya Pida Bru Manik (28) beserta tiga orang anaknya, Rabu (13/5/2020).

Terkait hal tersebut, Kepala Desa Perpulungen, Amiruddin Habeahan, SE saat dikonfirmasi, membenarkan foto yang beredar tersebut merupakan warga Desa Perpulungen.

Dia mengatakan, mereka baru dua bulan pindah ke desa Perpulungen, yang sebelumnya di Jambu Kecamatan Siempat Rube.

"Dia pindah-pindah, sebelum dia di desa Perpulungen ini, mereka ini di Jambu, sebelum di Jambu, dia juga pernah di Singgabur," ungkap Amirudin kepada wartawan.

Amiruddin juga mengakui, Derita Cibro tidak mendapat bantuan BST, kerna KK nya diserahkan ketika hari pertama untuk penyaluran BST tersebut.

"Itupun orangtua yang bersangkutan memberikan KK nya itu, tidak langsung yang bersangkutan memberikan KK nya tersebut kepada kita," ungkapnya sembari menunjukkan kepada media KK keluarga tersebut belum ditandatangani kepala keluarga.

Namun, kata Amiruddin, keluarga tersebut akan diberikan bantuan melalui Dana Desa Perpulungen, yaitu BLT.

"Bukan karena sudah beredar pemberitaan seperti ini, sehingga kita memberikan bantuan itu. Sebelumnya sudah kita rencanakan kerna dia tidak mendapat BST dari Kemensos RI ini," ungkapnya.

Dia juga menyesalkan adanya orang yang langsung menyebarkan foto-foto keluarga tersebut ke media sosial FB, tanpa koordinasi dengan pihak desa yang bersangkutan.

"Seandainya dia (yang memosting di media sosial) koordinasi sebelumnya kepada kita, kan kita bisa menjelaskan terkait warga kita itu. Agar beritanya tidak simpang siur, dan tidak menjatuhkan sepihak," ungkapnya.

Apalagi katanya dimasa Covid-19 ini, pihaknya terus melakukan penjagaan di pintu masuk menuju desa tersebut, pasti setiap orang yang masuk ditanya untuk kepentingan apa masuk ke desa tersebut.

Menurut salah seorang warga Desa Perpulungen di Dusun Ratar, Marihot Habeahan mengaku baru tahu kalau Derita Cibro dan istrinya dan anaknya sudah tinggal di Desa Perpulungen tersebut. Dan itupun ketika ada masalah seperti ini.(BB/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini