Positif Covid-19 Ibu dan Anak Gagal ke Malaysia

Editor: metrokampung.com
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Batu Bara, drg Wahid Khusyairi mengumumkan penambahan 2 pasien reaktif positif Covid-19 mengakibatkan Kabupaten Batu Bara masuk zona kuning.
Batu Bara, metrokampung.com
Temuan kasus reaktif positif Covid-19 yang menimpa seorang remaja putri di Kabupaten Batu Bara pekan silam bikin geger warga, masyarakat Batu Bara kembali dikejutkan dengan temuan baru yakni seorang ibu dan anak juga reaktif positif Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Batu Bara drg Wahid Khusyairi pada pernyataan persnya di posko GTPP Covid-19 Batu Bara di Lima Puluh, Sabtu (20/6/2020) menyebutkan dua warga itu diketahui reaktif positif Covid-19 setelah diterimanya hasil pemeriksaan Swab mereka dari RS Murni Teguh Medan.

“Sabtu (20/6/2020) kita menemukan 2 kasus sekaligus terkonfirmasi positif Covid-19", ungkap drg Wahid Khusyairi.

Disebutkan, dua warga Desa Pematang Kuing, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara kembali terpapar menjadi korban positif Covid-19 di Batu Bara.

Kedua warga Batu Bara tersebut merupakan ibu dan anak, yakni SD (43) dan RS (7) warga Desa Pematang Kuing, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara.

Terhadap kedua pasien tersebut dikatakan drg Wahid saat ini sedang menjalani serangkaian proses isolasi mandiri.

Kedua pasien yang diketahui terkonfirmasi positif Covid-19 sebelumnya merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara tersebut menjelaskan kedua pasien sebelum dinyatakan positif Covid-19, melakukan pemeriksaan Swab di RS Murni Teguh Medan.

Namun setelah proses pemeriksaan, dinyatakan dua pasien tersebut positif terpapar Covid-19.
Dikatakan drg Wahid kedua pasien tersebut memeriksakan diri secara mandiri karena hendak berangkat ke Malaysia.

Sewaktu mengurus surat keterangan berbadan sehat dan surat kelengkapan perjalanan baru diketahui kedua pasien tersebut positif Covid-19.

“Mereka hendak berangkat ke Malaysia. Saat akan mengurus surat keterangan berbadan sehat dan kelengkapan perjalanan lainnya, kedua pasien melakukan tes Swab ke RS Murni Teguh Medan dan hasilnya positif Covid-19", papar drg Wahid.

Dengan ditemukannya kasus baru positif Covid-19, tim GTPP Covid-19 Kabupaten Batu Bara langsung melakukan rapid test kepada sejumlah orang disekitar tempat tinggal kedua pasien dan hasilnya non-reaktif.

“Kita sudah rapid test terhadap 10 orang yang berada disekitar pasien, dan hasilnya non-reaktif", ungkap drg Wahid.

Setelah bertambahnya jumlah kasus baru pasien positif Covid-19, menjadikan Kabupaten Batu Bara masuk dalam zona kuning Covid-19 dengan total 3 kasus terkonfirmsi positif Covid-19.

“Dengan demikian, total positif Covid-19 di Batu Bara menjadi 3 kasus. Kabupaten Batu Bara masuk zona kuning", ujarnya.

Sebelumnya Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Batu Bara drg Wahid Khusyairi mengumunkan kasus positif Covid-19 pertama di Kabupaten Batu Bara, Minggu (14/6/2020).

Kala itu drg Wahid mengumumkan seorang remaja putri berusia 18 tahun warga Desa Lubuk Hulu bersama orangtuanya berdomisili di Desa Pulau Sejuk, Kecamatan Datuk Lima Puluh berdasarkan hasil pemeriksaan RS Murni Teguh Medan dinyatakan positif terpapar Covid-19.

Remaja putri tersebut selama ini diketahui tinggal di Medan karena bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Saat ini remaja putri tersebut telah ditempatkan di karantina SMKN 1 Lima Puluh untuk menjalani isolasi selama 14 hari. (in/dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini