Sebelum Ditemukan Tewas Babi Peliharaan Ngasil Tarigan Bermatian

Editor: metrokampung.com
Petugas INAFIS Polresta Deli Serdang mengevakuasi jenasah Ngasil Tarigan dari rumahnya yang terbakar.
Gunung Meriah, metrokampung.com
Terungkap kisah pilu Ngasil Tarigan, sebelum dirinya ditemukan tewas dalam gubuk miliknya di Desa Simempar, Dusun I, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Deli Serdang pada Kamis (10/9/20) lalu.

Menurut keterangan sejumlah warga desa tersebut kepada wartawan, Sabtu (12/9/20) bahwa semasa hidupnya, pria berusia 68 tahun itu bekerja di perkebunan. Tinggal di Perbaungan bersama keempat anak dan istrinya.

Namun warga tidak mengetahui nama perkebunan tempat Ngasil bekerja.

"Setelah pensiunan, dia (Ngasil) balik ke kampung asal orang tuanya di Desa Simempar,"terang warga yang minta namanya dirahasiakan.

"Sudah setengah tahun ini dia berladang di sini dan tinggal di gubuk ladangnya. Walau gubuk namun dilengkapi dengan spring bed juga sebagai tempat tidurnya," tambah warga lainya.

Sementara anak dan istrinya, sambung warga, tetap tinggal di Perbaungan. Punbegitu, warga kurang mengetahui nama istrinya.

"Kayaknya setelah pensiun dari kebun tempatnya bekerja, korban (Ngasil) mengalami stres,"tambah warga.

Sebelum ditemukan tewas dan diduga Ngasil merupakan korban pembunuhan, dirinya pernah beternak babi puluhan ekor di daerah tempat tinggalnya.

"Kabarnya semua ternak babinya bermatian semua. Sejak tak lagi berternak babi, dia (Ngasil) berladang di kampung asal orang tuanya di Desa Simempar,"sebut lainnya menimpali.

Diberitakan, Ngasil Tarigan Silangit ditemukan dalam kondisi terbakar di dalam gubuk ladang miliknya.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol Muhammad Firdaus, informasi tentang kematian Ngasil Tarigan pertama kali diketahui dari saksi Sastra Tarigan.

“Kamis (10/9/2020) pagi sekira pukul 8.30 Wib, saksi Sastra Tarigan hendak mengantar pupuk ke ladangnya dan melintas di lokasi dan melihat gubuk korban sudah dalam keadaan gosong,” jelas Firdaus, Jum’at (11/9/2020)

Curiga melihat itu, Sastra langsung kembali ke rumah.  Namun di perjalanan ia bertemu dengan keponakannya Lidya Apulina Beru Sembiring (18) yang tengah bersama ibunya.

“Mama (paman) sudah mati terbakar,” teriak Lidya ketika itu.

Mendengar itu, Sastra pun segera menghubungi beberapa keluarganya untuk memberitahukan peristiwa tersebut kepada Kades Simempar, Wati Tarigan dan kemudian menghubungi Kapolsek Gunung Meriah.

Tak lama berselang, Kapolsek Gunung Meriah bersama sejumlah personelnya tiba di lokasi dan langsung menghubungi Tim Hinafis Polresta Deliserdang untuk melakukan olah TKP.

“Jenazah korban ditemukan sudah dalam keadaan terbakar dan ada ceceran darah di luar serta di dalam gubuk,” ungkap Kompol M Firdaus.

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait dugaan pembunuhan tersebut.
 Dari lokasi, polisi mengamankan sejumlah barang bukti dan membawa jenazah Ngasil ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.

“Kita masih mencari saksi-saksi untuk melakukan penyelidikan terkait kasus ini,” pungkasnya. (dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini