Advetorial: ESport Harus Disosialisasikan: Sebagai Cabang Olahraga Baru Yang Banyak Digandrungi

Editor: metrokampung.com
Foto Bersama : Sebagian peserta foto bersama dengan panitia dan pihak sekolah.

Langkat, Metrokampung.com
Tahukah kamu, apa itu ESport ?ESport adalah cabang olahraga baru.
     
Namun, walaupun masih baru, cabang olahraga ini sudah banyak digandrungi orang, terutama para anak muda (kaum mileneal). Nah, supaya cepat berkembang dan dikenal luas oleh seluruh lapisan masyarakat, maka sosialisasi perlu dan harus dilakukan.
     
Menyahuti hal tersebut, telah digelar ESport Games School di Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa, Selesai. Karena masih pandemi Covid-19, maka semua pihak harus menjalankan prokes, seperti memakai masker, mencuci tangan  dan menjaga jarak.
     
Ya, olahraga elektronik (atau biasa disebut ESports, e-sports, atau electronic sports) merupakan cabang olah raga baru yang mulai diakui. olahraga ini lahir dari perkembangan teknologi. 

Sambutan :Ketua Panitia, Syarifuddin, S.Kom saat menyampaikan sambutannya.

Esports awalnya adalah  istilah untuk kompetisi permainan video(video games)dengan pemain jamak (multiplayer). Nah, aliran permainan video yang biasanya dihubungkan dengan olahraga elektronik antara lain adalah aliran strategi waktu-nyata, perkelahian, tembak-menembak orang-pertama, dan arena pertarungan daring multipemain. 
     
Nah, untuk mendukung minat dari para penggemarnya, berbagai turnamen dan kejuaraan pun digelar.  Bahkan, dengan cepat cabang olahraga baru ini dipertandingkan di Sea Games dan Asian Games. Namun, masih sebatas eksebidi.
Nah, ESport Games School digelar selama 2 hari di Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa, Selesai(26- 27 Juni 2021).

Pada acara pembukaan yang digelar Sabtu (26/6), Ketua Panitia, Syarifuddin, S.Kom menyampaikan ucapan terima kasih  yang sebesar- besarnya kepada pihak Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa yang sudah menyahuti aspirasi masyakat, khususnya kaum mileneal.

Bimbingan : Koordinator Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa, Drs. H. Suwito saat memberikan bimbingan dan arahannya kepada para peserta.

Ditambahkannya, main games itu adalah kegemaran anak zaman now.  Nah, dari pada mubazir dan tidak terarah, ya lebih baguslah diarahkan, sehingga bisa  mengharumkan nama daerah dan bangsa di even dunia internasional.
     
“Yah, seperti anak- anak yang suka balap. Kalau tidak diarahkan, ya  bisa terlibat balapan liar. Makanya, lebih bagus diarahkan, sehingga bisa menjadi pembalap benaran dengan segudang prestasi yang membanggakan,” ujarnya.

Kompak : Panitia Pelaksana tampak kompak saat foto bersama dengan pihak sekolah.

Apalagi, dia pun menambahkan, ESport sudah diakui dan sudah pula terdaftar di KONI.

Hal yang sama dikatakan oleh Koordinator Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa, Drs. H. Suwito.
      
Katanya, ini adalah test awal. Jika memang banyak peminatnya, maka bisa digelar lagi di tahun- tahun yang akan datang.
     
Lebih lanjut, dia pun menambahkan, saat ini  yang diperlombakan, ada 2 kategori, yaitu kelompok ekternal dan internal.
     
” Ya, awalnya saya sempat berpikiran negatif, karena menurut saya cabor ini bisa membuat anak- anak kecanduan games. Padahal, ada juga efek positifnya, seperti melatih anak berpikir cepat,” ujarnya.
     
Sementara itu, dari perwakilan kepala sekolah, Dedi Purnama, SPd, (kepala sekolah SMA) dalam sambutannya menegaskan, inilah event pertama di Binjai dan Langkat. Jadi, patut disambut baik oleh para gamer.

Perwakilan Kepala Sekolah : Dedi Purnama, SPd saatenyampaikan sambutannya.

Lebih lanjut dia pun memaparkan tentang profil dari Yayasan Esa Prakarsa yang mengelola jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA dan SMK. 
     
Perguruan itu didirikan pada tahun 1998 oleh tokoh pendidikan Langkat, H. Ngaring Sitepu yang notabene adalah orangtua dari mantan Bupati Langkat, H. Ngogesa Sitepu.
     
Ajang ESport Game School itu dibuka secara resmi oleh Koordinator Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa, Drs. H. Suwito,  dan Ketua Panitia, Syarifuddin, S.Kom sempat juga melaporkan, bahwa event itu sangat menarik minat dan perhatian para penggila game.
     
“ Ya, pendaftaran sudah ditutup kemarin, tapi sampai saat ini masih banyak yang menghubungi kami, minta diikutkan sebagai peserta,“ ujarnya.
     
Pada akhirnya event itu pun diikuti oleh 38 tim, yaitu 34 tim eksternal dan 4 tim internal dari Yayasan Pendidikan Esa Prakarsa.
     
Ini tentu positif, sebab di KONI Kabupaten Langkat juga sudah terbentuk kepengurusan Pengkab ESport Langkat.
    
 Jadi, semoga ESport ke depan bisa semakin berkembang dan maju, sehingga harumlah nama Kabupaten Langkat, baik di level Provinsi maupun di level Nasional dan Internasional.(BD/mk)




Share:
Komentar


Berita Terkini