Melirik Pajak Stabat : Semrawut, Jorok dan Tidak Tertata

Editor: metrokampung.com
Buruk : Drainasenya buruk. Jadi, tidak mengherankan jika selalu banjir dan becek.

Langkat, Metrokampung.com
Pajak Stabat adalah pajak tradisionil yang ada di kota Stabat,  ibukota Kabupaten Langkat.  Seharusnya,  pajak ini dirawat dan ditata dengan baik, tapi pada kenyataannya pajak ini semrawut,  jorok dan tidak tidak tertata sama sekali. 
     
Nah,  kemana Dinas Perindustrian dan Perdagangan, kemana Dinas Lingkungan Hidup,  Satpol PP dan Dinas Perhubungan ?  Mengapa pajak ini dibiarkan dan tidak diperdulikan, padahal retribusinya tetap dikutip, seperti retribusi pasar, parkir dan lain-lain ?
     
Yah,  begitulah memang kondisi Pajak Stabat ini. Areal parkirnya amburadul.   
     
Drainasenya pun parah, sehingga kalau turun hujan pasti banjir dan becek. Susahlah orang yang mau berbelanja di sana. 
     
Karena itu, tidak mengherankan jika pendapatan para pedagang anjlok. 
Parahnya lagi, sampah dimana-mana.  
     
Terus, seng-seng yang bocor dibiarkan saja.  Kalaupun diganti,  seperti pengakuan para pedagang, ya pakai dana pedagang sendiri.
     
Jadi,  benar-benar tidak adil. Retribusinya diambil,  tapi pengelolaan dan penataanya dibiarkan begitu saja.
     
Nah,  yang jadi pertanyaan, kok gitu ya Pemkab Langkat. ? Yah,  bagaimana Pemerintah mau dicintai rakyat kalau sikap dan perbuatannya (kebijakannya) seperti itu.
     
Bisa-bisa para pedagang dan masyarakat turun ke jalan untuk menggelar aksi unjuk rasa, sebab pemerintah memang tidak peduli dan terkesan tutup mata.


Nah, tim Cakap-cakap di Warung Kopi telah mengambil kesempatan untuk turun dan berdialog dengan masyarakat dan para pedagang.  Intinya, dari pengamatan langsung ke Pajak Stabat, Rabu (15/9) sengnya memang banyak yang bocor, dan sayang tidak diperbaiki.

Kalau pun mau memperbaiki, ya di perbaiki dengan uang sendiri.
     
Hajab kali ah. Karena itu, tidak menggerankan jika kedatangan tim Cakap- Cakap di sana langsung disambut gembira oleh para pedagang. Pertama,  disambut hangat H. Salman (pedagang nasi/ kopi) dan H. Nardi (pedagang daging).

Keliling : Tim Cakap-Cakap saat mengeliling pajak, didampingi H.  Salman dan H.  Nardi.

Setelah disambut H.  Salman dan H. Nardi, disambut pula oleh para pedagang yang lain. Ya, antara lain ada  M. Isa (pedagang cabe dan bawang), M Ridwan (pedagang ayam/daging) serta Ny. Juliati, Yunita Rahayu dan Siti Zahara (pedagang kain/ pakaian). Dengan nada kesal mereka sampaikan keluhan mereka,  kekecewaan mereka serta aspirasi dan harapan mereka.
     
" Jadi, bantulah kami,  tolonglah kami, bapak Bupati. Sampai kapan kami seperti ini, hidup di pajak yang jorok,  semrawut dan tak tertata ," ujar Juliati dengan suara yang pelan dan dengan mata yang berkaca-kaca.

Semoga ada titik terang, sehingga pajak Stabat ditata kembali.  Jadi,  ya bisa direhab, atau dibangunkan pajak yang baru.  (BD/Sr/mk)

Share:
Komentar


Berita Terkini