Pengamat : Terobosan dan Inovasi Bupati Humbang Dosmar Banjarnahor Patut Dihargai

Editor: metrokampung.com
Saut Sagala,SE.

Humbahas, Metrokampung.com
Dinamika sosial politik di Humbang Hasundutan selalu saja diwarnai dgn hal-hal yg unik dan menarik, serta menjadi topik hangat yang berkepanjangan secara Nasional. Timbul berbagai anggapan dan penilaian dari berbagai kalangan, tentang serba serbi perjalanan kepemimpinan Dosmar Banjarnahor,SE memasuki 2 periode. 

Banyak masyarakat mengaku kontra atas program dan kebijakan yang dilakukan pemerintahan Bupati Dosmar. Namun tak sedikit juga yang mendukung arah kebijakan dan program yang dilakukan Dosmar selama memimpin Humbang Hasundutan. 

Saut Sagala, SE salah seorang pengamat kepada media belum lama ini mengemukakan bahwa sepatutnya masyarakat menghargai apa yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Bupati Dosmar. Menurutnya, kebijakan dan program yang terlaksana, seperti jagung, bawang merah dan bawang putih serta food estate pada kepemimpinan Dosmar merupakan bagian dari inovasi dan terobosan yang tak pernah dilakukan oleh pemimpin - pemimpin  sebelumnya di Humbang Hasundutan. Kendati diakuinya lumayan banyak kelemahan dalam mencapai hasil yang maksimal. 

Akan tetapi terobosan dan inovasi yang dilakukan tersebut merupakan bukti nyata bagi masyarakat tentang daya dan upaya Dosmar selaku Bupati dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani. Serta memajukan daerah yang menjadi kampung halaman nya, walau memicu kesenjagan sosial. Sebab dimaklumi, bila seseorang lebih memprioriraskan kemajuan daerah kelahirannya dibanding yang lain. 

"Harus nya masyarakat juga menghargai apa yang sudah dilakukan Bupati Dosmar bagi Humbang Hasundutan. Mulai dari program Jagung, padi gogo, sapi belgian blue, Pertanaman bawang dan keberadaan food estate dan imprastrukturnya. Semua itu menurut hemat saya adalah terobosan dan inovasi yang memiliki tujuan yang sama, yaitu kesejahteraan masyarakat khususnya petani. Tidak serta merta memfokuskan penilaian pada hasil yang kurang maksimal, dengan mengesampingkan sisi positif dari keinginan program dimaksud,"katanya. 

Lanjut aktivis relawan Jokowi ini," sebuah kegagalan tidak harus diukur dari output kebijakan atau program yang dilaksanakan. 

Namun mamfaat jangka panjang bagi generasi selanjutnya tentu perlu dipertimbangkan. Seperti Food estate di Kecamatan Pollung, keberadaan nya justru dirasa nyata bagi kemajuan daerah tersebut yang nota bene kampung halaman Bupati serta dirasakan masyarakat khususnya kecamatan Pollung. Dimana menurut catatan, kita tahu betul seperti apa kondisi nya sebelum Dosmar Menjadi Bupati. Dan hal yang wajar, jika seseorang lebih mengutamakan, tanda kutip pekarangan rumah nya daripada pekarangan rumah orang lain," ujarnya.

Dirinya berharap masyarakat memberi penilaian objektif tentang kelebihan dan kekurangan Pemda yang dinahkodai Dosmar Banjarnahor. Sebab menurut Saut, kebijakan dan program yang di inisiasi nya bertujuan memacu intelektulitas masyarakat dalam mencoba hal-hal baru tanpa meninggalkan pola-pola pertanian yang diwariskan leluluhur.  

Menanggapi anggapan sejumlah masyarakat tentang kegagalan yang dituduhkan kepada Dosmar Banjarnahor selama memimpin Humbang Hasundutan, kepada awak media Selasa,(21/9/2021) kemarin diruang kerjanya Dosmar mengatakan bahwa plus minus nya penilaian publik tersebut merupakan hal yang biasa. Karena pada dasarnya manusia tidak ada yang sempurna. 

Ditambanhkan nya, bahwa asumsi kegagalan yang disampaikan tersebut menurut Dosmar merupakan kegagalan dirinya yang tidak mampu memberikan kepuasan pribadi terhadap orang-orang tertentu yang justru mencoba mengambil keuntungan dari kebijakan-kebijakan yang dibuatnya. 

"Silahkan lah publik menilai. Yang jelas saya telah berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat Humbang. Soal penilaian suka atau tidak suka, itu hal biasa. Karna tak ada manusia yang sempurna. Terkait anggapan kegagalan dari orang-orang tertentu, mungkin karena saya tidak bisa menjadi alat pemuas untuk mencapai kepentingan nya sebagaimana yang diharapkan," pungkasnya.

Namun pada kenyataan nya banyak saudara-saudara kita atau sebagian besar masyarakat justru mengakui mamfaat dari semua kebijakan yang kita perbuat, mulai dari peningkatan pembangungan rumah tak layak huni, pertanaman jagung, bawang, dan kentang yang menjadi nilai tamba produksi pertanian bagi petani, pembenahan fasilitas kesehatan dan pasar tradisional di seluruh kecamatan, dan banyak lagi yang mungkin tidak diketahui atau disadari masyarakat," ujarnya mengakhiri. (FT/MK)
Share:
Komentar


Berita Terkini