Kunci Sukses Atlit Itu Adalah Giat Berlatih, Disiplin Serta Cukup Istirahat dan Nutrisi

Editor: metrokampung.com
Dialog : Dr. Budi Valianto, MPd saat dialog dan tanya- jawab dengan peserta.

Langkat, Metrokampung.com
Masih dari kegiatan Pembekalan Menuju TCv Tahap I Porwilsu dan Porprovsu 2022 yang digelar KONI Kabupaten Langkat, Kamis (30/12/2021), di Resto Sobat Bagoes, Stabat. Dr. Budi Valianto, MPd yang tampil sebagai narasumber memaparkan tentang perlunya latihan dan kerjasama yang baik antara atlit dan pelatih, sebab prestasi yang diraih bukan instans, tapi harus melalui proses latihan yang panjang.
     
Karena itu Budi pun menjelaskan tentang usia awal berlatih, usia emas daran usia senja bagi seorang atlit.

Beri Contoh : Dr. Budi Valianto, MPd bukan hanya  menyampaikan paparannya, tapi juga memberikan contoh - contoh.

"Jadi, ada atlit yang berlatih sejak usia 4 tahun, 5 tahun dan 6 tahun. Lantas, ada juga yang berlatih sejak usia 11 dan 12 tahun.
     
Lalu, ada pula yang berlatih sungguh- sungguh dan ada pula yang berlatih dengan biasa- biasa saja. Yah, hasilnya tentu berbeda- beda sesuai dengan bakat dan talenta yang dimiliki serta seberapa berat dan sungguh- sungguhnya dia berlatih.

" Yang jelas, harus ada semangat, disiplin dan komunikasi yang baik antara atlit dan pelatih," ujarnya seraya bertanya, saat latihan apa yang kita rasakan ?
    
Nah, yang menarik, Kabid Binpres KONI Sumut itu pun mengajak para peserta untuk berdialog dan tanya- jawab. Lalu, ketika ditanya, saat latihan apa yang dirasakan ? 
     
Ada yang menjawab capek, ada pula yang menjawab semangat.
     
"Ya, bagus itu. Yang penting jangan sampai bosan, sehingga malas latihan," ujarnya.

Prestasi yang Diraih
     
Lebih lanjut, Budi pun menjelaskan bahwa pada dasarnya prestasi yang diraih bukan hanya andil si atlit saja, tapi juga berkat peran pelatih, pembina, orangtua (keluarga), sekolah, pemerintah dan masyarakat secara umum.
     
" Peran orangtua misalnya, si atlit tentu tidak semangat latihan kalau tidak ada dukungan dari orangtua. Malah kalau bisa, bukan hanya dukungan moril saja, tapi juga dukungan materil," ujar Budi.

Istirahat dan Asupan Nutrisi yang Cukup
     
Lebih lanjut, Budi pun menambahkan tentang elemen penting yang diperlukan oleh seorang atlit, yaitu latihan yang keras, istirahat serta asupan gizi  dan nutrisi yang cukup.  
     
Jadi, seperti kenderaan tubuh kita juga butuh istirahat dan makan- minum, seperti bensin yang berfungsi sebagai bahan bakar bagi kenderaan.

Foto Bersama : Ketua Umum KONI Langkat saat foto bersama dengan para narasumber dan Panitia Pelaksana kegiatan.

Lalu, diperlukan juga test dan pengukuran. Jadi, apa yang sudah dilatih harus ditest supaya bisa dievaluasi.
     
Selain itu, latihan harus berjenjang.  Selanjutnya, ingat sejarah, misalnya sejarah dari atlit yang sudah lebih dulu populer dan berprestasi, sehingga yabg baik ditiru, yang tidak baik ya ditinggalkan dan jangan dilakukan.

Lalu, berlatih dengan pelatih yang cocok dan bermutu. Sebagai contoh, Mike Tyson itu hebat, tapi bagaimana prestasinya kalau pelatihnya bukan D 'Amato.

Selanjutnya, yang tidak kalah pentingnya adalah pelatih yang bisa memberi koreksi dan pelatih yang bisa merangkap jadi orangtua, teman dan sahabat bagi si atlit.(BD/ Sr/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini