ilustrasi |
Pada pertemuan sebelumnya Ina blak-blakan soal hubungannya dengan 2 pria sekaligus.
Pria pertama merupakan pacarnya semasa kuliah dan belum bekerja hanya mengandalkan kiriman uang dari kampung setamat kuliah. Mereka ngekos di tempat yang sama hanya beda kamar.
Pria kedua pacar Ina juga, sudah bekerja di perkebunan dan sesekali pulang ke Medan. Kedua pria mainan Ina tersebut tidak semarga persis tapi tuturnya abang adik.
"Tiap kali dia ke Medan dan pacarku pulang kampung. Aku datang ke rumah pacar ku yang kerja di kebun itu. Kami bercinta di rumahnya,"bilang Ina tanpa malu.
"Untung-untung rumahnya sepi. Jadi kami bisa bebas mau ngapain aja. Gak puas di kamar, kami juga sering gituan di sofa,"tambah Ina seraya bilang rumah pacarnya itu dekat dengan rumah kontrakan temannya di daerah dekat Pajak Melati
"Perumahan yang ada di kolam renangnya juga,"sebut Ina seakan menegaskan alamat rumah pacar keduanya.
Di rumah pecarnya, aku Ina, hanya ada bapak dan adiknya.
"Bapaknya juga kerja di kebun jadi sering di luar kota. Adiknya jarang-jarang di rumah. Jadi kami bisa bebas berbuat apa saja di rumah kalo lagi gak ada orang,"jelas Ina.
Pacar keduanya, sebut Ina, perawakannya tinggi besar.
"Kalau udah mau gituan dia yang bukai semua bajuku. Dia tahan dua ronde. Tapi anunya kecil,"kekeh Ina.
Tapi, kata Ina, kalau pas pacarnya gak pulang kampung dan ada di kos terpaksa ia curi-curi kalau mau ketemuan dengan pacar keduanya.
"Bikin alasanlah mau ke kos kawan. Paling diantarnya nek kreta siap itu dia balik ke kos,"tutur Ina makin berani berterus terang.
Untungnya bilang Ina, pacar keduanya gak hobi jalan. Lebih suka di rumah dan gituan aja.
"Kalau ditanya, ya aku suka lah. Tiap hari diajakpun, aku siap aja. Karena enak permainannya walo burungnya kecil,"ungkap Ina.
Nama Ina sengaja disamarkan, biar suaminya tidak terlalu menanggung malu dengan kelakuan istrinya sebelum dinikahi.
Kelanjutan cerita ini makin seru diikuti. Karena Ina mulai mengaku sehari pernah melayani permainan dua pacarnya di tempat tidur hanya beda tempat dan waktu.
Ikuti terus ya. Ina adalah perempuan perantau dari salah satu desa berjuluk desa siluman di Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang. Dia menamatkan kuliahnya di salah satu kampus swasta di Medan. Di kampungnya, orang tua Ina tercatat sebagai warga miskin penerima bantuan rumah dari Pemkab Deli Serdang. Keluarga Ina selain pamong di desanya juga ada yang menjadi anggota BPD. (*/bersambung)
Teks foto :
Ilustrasi