ilustrasi |
Ina memang gadis kampung yang sudah tidak gadis lagi. Tapi soal asmara dan tebar pesona plus obral lekuk tubuh, Ina jagonya.
Tiga pria Ina pacari sekaligus. Bukan hanya cuma pacar, tapi juga diberikan keelokan tubuh montoknya di atas ranjang.
Ketiganya juga punya kesempatan yang sama untuk meniduri Ina. Hanya saja waktu dan di tempat berbeda pula.
"Selagi pacar ku pulang kampung, ku sempatkan bercinta dengan yang kerja di kebun itu jika dia balik ke Medan,"aku Ina kepada pria kenalan baru.
Kaget campur cemburu, aku pria kenalan baru Ina. Maklum, karena dirinya juga telah beberapa kali dapat jatah menikmati tubuh bongsor Ina.
"Hubungan ku sama pacar ku yang orang Siantar itu lagi renggang. Tapi tenang aja kam. Yang di kebun juga sudah mulai jarang pulang ke Medan. Jadi kita bisa bebas ngapain aja,"tambah Ina sambil melirik jam dinding di warung mie Aceh tempat mereka makan.
"Udah hampir tengah malam. Pulang yuk,"ajak Ina sembari beberes tas kecil miliknya yang tidak seberapa harganya itu di atas meja tempatnya makan.
Setiba di lokasi kosnya, Ina tampak kaget melihat kamar paling depan di tempat kosnya dalam keadaan terang. Lampu di dalam kamar kos menyala.
Ina pun cepat-cepat turun dari mobil kayak seperti orang ketakutan. Sepertinya ada sesuatu yang ditutupinya. Begitu kedua kakinya menginjak tepi aspal, Ina berlari kecil menuju kamarnya kelang satu kamar dari kamar paling pinggir dan terang lampunya itu.
Begitu kunci kamarnya terbuka, Ina cepat-cepat masuk ke dalam kamarnya. Tanpa sempat Ina dadadada sama pria kenalan barunya.
Bisanya sebelum turun dari mobil, Ina yang memiliki dada berukuran jumbo lebih dulu cipika cipiki dengan pria barunya.
Bahkan Ina sempatkan bibirnya mendarat di bibir pria barunya barang sebentar. Baru setelah itu Ina perlahan membuka pintu dan turun dari mobil.
Kenapa Ina sampai ketakutan. Apa sebenarnya yang ia tutupi. Ikuti cerita ini selanjutnya.
Ina merupakan nama samaran, biar suaminya tidak terlalu menanggung malu dengan kelakuan istrinya sebelum dinikahi.
Ina adalah perempuan perantau dari salah satu desa berjuluk desa siluman di Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang. Dia menamatkan kuliahnya di salah satu kampus swasta di Medan. Di kampungnya, orang tua Ina tercatat sebagai warga miskin penerima bantuan rumah dari Pemkab Deli Serdang. Keluarga Ina selain pamong di desanya juga ada yang menjadi anggota BPD. (*/bersambung)