Dinilai Kurangnya Sinergitas, Akhirnya Gabungan Pemuda Dan Mahasiswa Pakpak Bharat Sampaikan 10 point Petisi ke Pemkab

Editor: metrokampung.com

Pakpak Bharat, metrokampung.com
Puluhan pemuda dan mahasiswa yang mengatas namakan Gabungan Pemuda Dan Mahasiswa Peduli Pembangunan Pakpak Bharat melakukan audiensi serta menyerahkan Petisi kepada Pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat, gabungan pemuda dan mahasi ini di sambut oleh Wakil Bupati H. Mutsyuhito Solin, Dr, M.Pd dan Sekertaris Daerah Jalan Berutu, S.Pd, MM serta para Pimpinan OPD berhubung Bupati Pakpak Bharat tidak berada di tempat. di Ruang Rapat Nusantara, Komplek Perkantoran Panorama Indah Sindeka, Selasa (23/8). 

Mengawali pertemuan itu juru bicara gabungan pemuda dan mahasiwa Tamba Tinendung, SE yang juga menjabat ketua DPD KNPI Pakpak Bharat menyampaikan maksut dan kedatangan meraka adalah untuk mengingatkan pemerintah daerah supaya memberikan ruang kepada pemuda dan mahasiswa untuk dapat di libatkan dalam pembangunan kabupaten, serta mendesak pemerintah agar memberikan perhatian khusus terhadap kemajuan pemuda dan mahasiswa yang di rasakan saat ini belum optimal. 

Ada pun 10 poin isi petisi yang di sampaikan Gabungan Pemuda dan Mahasiswa tersebut yakni:
1. Meminta kepada pemerintah daerah agar memberdayakan putra/i daerah untuk memberi ruang dan kesempatan untuk mengisi jabatan strategis di OPD. 
2. Melibat kan pemuda dan mahasiswa  untuk di ikutsertakan dalam membangun Kabupaten Pakpak Bharat, di ikut sertakan dalam Musrembang kabupaten dalam pengambilan keputusan. 
3. Meminta pemerintah agar memberikan perhatian khusus terhadap kepemudaan sebab fakumnya dan atau tidak ada pergerakan kegiatan dari pemuda di karenakan minim anggaran 
4. Meminta kepada Bupati Pakpak Bharat agar menyediakan wadah atau gedumg pemuda sebagai wadah pemersatu elemen-elemen organisasi di Kabupaten Pakpak Bharat 
5. Meminta kepada pemerintah Pakpak Bharat agar meninjau kembali tentang dana untuk mahasiswa, yakni pengurangan dana untuk mahasiswa yang berprestasi dikhawatirkan akan di tutup/stop oleh pemerintah. 
6. Membuka ruang kepada mahasiswa yang sudah menyelesaikan bangku kuliah untuk membantu pemerintah sesuai ilmu yang diproleh agar kabupaten ini tercapai kiniduma sesuai dengan slogan kita 
7. Memberi ruang bagi mahasiswa yang berprestasi di universitas swasta agar tidak ada pengkotak-kotakan/pilih kasih 
8. Meminta kepada Bupati Pakpak Bharat agar menggunakan Bus sekolah secara merata sesuai dengan regulasi awal sebagai sarana pendukung pencapaian prestasi pelajar SD, SMP dan SMA 
9. Meminta kepada Bupati Pakpak Bharat agar peduli terhadap adat dan budaya suku pakpak yakni membangun rumah adat pakpak  sebagai icon identitas suku pakpak 

10. Meminta kepada bupati pakpak bharat agar menerapkan ulang perbub tentang penggunaan pakaian adat dan bahasa pakpak disetiap OPD kab. Pakpak Bharat. 

Menaggapi apa yang disampaikan oleh gabungan pemuda dan mahasiswa Sekda Jalan Berutu, M.Pd, MM mengatakan menyambut baik permintaan itu dan akan merumuskan bersama jajaran pemerintah serta menyesuaikan dengan regulasi anggaran yang tersedia. 

Senada dengan itu, Wakil Bupati Pakpak Bharat H. Mutsyuhito Solin Dr. M.Pd menyampaikan, urusan birokrasi pemerintahan ibarat kereta api yang berjalan di relnya. Menyimpang dari jalur akan jadi persoalan. Pihaknya berupaya semaksimal mungkin menata birokrasi dan anggaran, sehingga pembangunan itu benar-benar terlaksana dan dinikmati masyarakat. 
   
Urusan penempatan pejabat harus disesuaikan dengan skill dan kemampuan personil. Terkait beasiswa, diprioritaskan kepada peningkatan kualitas dari pada kuantitas. Sekaitan itu, kebijakan akan diarahkan kepada 10 PTN ternama di Indonesia.
   
Mutsyuhito menyampaikan apresiasi atas kehadiran pemuda dan mahasiswa. Kedatangan mereka dinilai sebagai semangat dan merupakan bentuk kepedulian terhadap daerah. 10 tuntutan yang disampaikan merupakan bagian dari program pemerintah setempat yang perlu mendapat atensi. "Beda pendapat sah-sah saja. Itu makna dari sebuah demokrasi. Mari tingkatkan diskusi dan silaturahmi demi tujuan yang bermanfaat dan bermartabat," ujarnya. 

Sementara itu, Nazri Bancin salah seorang perwakilan mahasiswa, mengutarakan dirinya bersama rekan-rekan merasa sangat kecewa melihat kinerja Bupati  Pasalnya, di beberapa kesempatan perhelatan penting, seperti sidang pengambilan keputusan, terkait agenda sidang paripurna, Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor (FBT) tidak hadir. Bahkan dicontohkan, akibat ketidak hadirannya pada sidang paripurna pengesahan penggunaan APBD TA 2021 beberapa pekan lalu berujung ribut hingga sidang diundur.
   
Menurut Nazri, beberapa kebijakan orang nomor satu di daerah Simsim tersebut tidak populer dan tak memihak kepada kepentingan masyarakat Pakpak, seperti penempatan jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) di pemerintahan, pengelolaan anggaran, menurunnya bantuan atau beasiswa bagi mahasiswa yang kuliah di PTN dan rendahnya perhatian terhadap budaya Pakpak. Bahkan Nazri menyinggung, perangkat pakaian yang dikenakan Bupati saat perayaan Hari Jadi Kabupaten Pakpak Bharat ke-19 yang menimbulkan pro kontra.
    
Sejumlah point yang disampaikan para pemuda dan mahasiswa diharapkan akan menjadi perhatian serius pihak eksekutif demi perbaikan pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat kedepan. "Petisi yang kami serahkan ini akan di susul dengan aksi apabila poin-poin yang kami minta tidak menjadi bahan perhatian serius pihak pemerintah," tukasnya.(vikram/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini