Bawaslu Kabupaten Toba Gelar Bimtek Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif Dalam Rangka Pengawasan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024

Editor: metrokampung.com
Dr. Dimpos Manalu selaku moderator dan pembicara pertemuan dan Komisioner Bawaslu Kabupaten Toba.

Balige, metrokampung.com

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggandeng semua elemen masyarakat untuk ikut berpartispasi secara aktif pada tahapan-tahapan penyelenggaraan Pemilu, khususnya dalam hal pengawasan, untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang Pengawasan Pemilu. Bawaslu Kabupaten Toba menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pengawasan Pemilu Partisipatif kepada sejumlah elemen masyarakat pada Pemilu dan Pilkada 2024 di Wita Cafe, Kamis (10/11/2022).

Ketua Bawaslu Kabupaten Toba, Romson Baskoro Purba sebelumnya Rabu  (9/11/2022)  mengutarakan bahwa dengan melibatkan masyarakat dan stakeholder untuk turut serta mengawasi maka potensi-potensi pelanggaran dalam penyelenggaran Pemilu dapat diminimalisir dan akan berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada. 

“Ini adalah upaya kita agar Pemilu 2024 berjalan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan,” katanya.

Pada bimbingan teknis ini, lanjutnya, peserta diberikan cara bagaimana untuk melapor bila ada pelanggaran dan apa saja bentuk-bentuk pelanggaran dalam pemilu.

Berkaitan dengan persiapan menghadapi Pemilu 2024, Ketua Komisioner Bawaslu Kabupaten Toba Romson menyampaikan, bahwa pihaknya melakukan pengawasan disetiap tahapan, sekecil apapun kemungkinan potensi pelanggaran akan dicegah. “Ketika pencegahan masih saja ada pelanggaran, tentu akan kita tangani dan ditindak sesuai dengan peraturan yang ada,” tegasnya.

“Masyarakat ke depan diharapkan bisa memberikan edukasi dan pesan berbagai hal tentang Pemilu di lingkungannya dan pastinya ikut membantu Bawaslu dalam mengawasi jalanya proses Pemilu,” partisipatif.

Moderator dan Pembicara Dr Dimpos Manalu Dosen Fisipol Pasca Sarjana Universitas Nommensen mengutarakan, "kita adalah bagian dari persoalan di republik ini. Sesungguhnya, yang butuh demokrasi bukanlah elit, yang butuh demokrasi adalah rakyat. 

"Data menunjukkan satu persen orang kaya Republik Indonesia menguasai aset Negara ini "ungkap Dr. Dimpos Manalu dihadapan hadirin dan para undangan di Wita Cafe Lumban Silintong Balige. Ia menjelaskan,  pemilu adalah sebagian dari Demokrasi Rakyat. Pemilu akan sangat berati jika meletakkan pilihanya dengan benar".

Sementara Aktivis muda Sumut asal Toba James Trafo Sitorus, ST pada pertemuan itu mendapat kesempatan guna menjelaskan perlakuan 'partisipatif', pada forum ini, pengertian dari pengawasan pemilu partisipatif adalah bawaslu menginginkan para stakeholders ikut serta mengawasi pemilihan umum. 

"Semua stakeholders mengetahui kalau peserta pemilu menggunakan money politik untuk dipilih oleh pemilih, namun, adakah pernah terungkap kalau indikasi seorang calon peserta pemilu yang menggunakan politik uang benar-benar diawasi oleh anggota Bawaslu di lapangan". 

Dirinya ingin membuktikan komitmen Bawaslu Toba secara fakta dapat mengungkap politik uang dan dibuktikan melaporkan pelaku-pelaku money politik kepada Aparat Penegak Hukum hingga tidak ternodai Pemilu dan Pilkada serentak 14 Februari 2024, kemudian Pilkada 33 Gubernur dan 514 Bupati/Walikota 27 November 2024"ungkapnya. (e/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini