PEMKAB KARO ADAKAN KONGRES KEBUDAYAAN PERTAMA DI BERASTAGI

Editor: metrokampung.com

Karo, metrokampung.com
Pemerintahan Kabupaten Karo gelar Kongres Kebudayaan Karo terkait peradatan Perkawinan suku Karo di aula Hotel Internasional Sibayak Berastagi Jum'at  (3/11) kemarin. 

Kongres  Kebudayaan yang dihelat  Dinas Kebudayaan, Pemuda Dan  Olahraga Serta Pariwisata ini guna menggali kembali mengenai tata cara dan Tahapan Perkawinan Adat Karo yang akhir akhir ini dirasakan sudah mulai terkikis oleh kemajuan zaman.
 
Kepada metrokampung.com , kadis Dinas Kebudayaan, Pemuda Dan  Olahraga Serta Pariwisata, Munarta Ginting menyebutkan, Diadakannya kongres budaya ini terutama dalam rangka memperkuat  Kebudayaan yang Inklusif, melindungi  dan mengembangkan nilai serta ekspresi praktik Kebudayaan tradisional.


Disamping itu juga sebagai bentuk Reformasi Kelembagaan dan Penganggaran dalam rangka mendukung perhelatan agenda Kebudayaan berkearifan lokal demi kemajuan daerah dan Bangsa yang sekaligus dapat meningkatkan peran aktif pemerintah sebagai fasilitator kemajuan budaya. " Sebab kebudayaan merupakan salah satu sikap mental yang dapat melahirkan kebanggaan  bangsa agar tetap berdiri tegak ditengah konstalasi dunia yang kompetitif dan kian eksploitasi,"ujar Munar.

Sementara itu , Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang dalam sambutannya mengatakan, Jika identitas Tanah Karo secara budaya mulai terkikis atau mengalami krisis kesadaran identitas budaya Karo saat ini mulai terpengaruh dengan teknologi dan gaya-gayaan saja yang mana disetiap dirinya menghadiri pesta perkawinan adat Karo dimana pemakaian pernak pernik dan baju Karo sudah tak beraturan.

" Pemakaian baju adat pengantin  dengan orang tuanya lagi. Semoga dengan digelarnya kongres ini dapat menjadi pedoman untuk memajukan budaya Karo," ujar Cory.

Sementara itu,  Jekmen Sinulingga selaku wakil ketua panitia yang juga Akademisi Budaya menyampaikan,  kalau saat ini masih banyak masyarakat Karo yang belum faham dengan adat budaya masyarakat Karo itu sendiri. 

Sebab menurutnya,  sejak kita masih berada didalam kandungan hingga lahir kedunia ada berbagai tata cara budaya Karo yang wajib dilaksanakan. 
 

Bahkan di perkawinan adat Karo ada tahapan yang harus dilalui namun intinya adat budaya Karo mulai terkikis seiring berjalannya waktu.

" Karena masih banyak yang harus dipelajari bersama,  seperti berbicara dengan kawan bicara , penempatan tata bahasa sangat diperlukan ketika kita Ertitur," ungkap Jekmen.
 
Acara yang digelar seharian penuh ini juga diisi dengan perlombaan alat musik tradisional Karo diantaranya , lomba kulcapi, keteng-keteng , catur karo dan Ndikar yang bertajuk "KEARIFAN LOKAL " Dimana pesertanya terdiri dari ratusan siswa siswi dari berbagai  SMP , SMA yang ada di Kabupaten Karo. 
Sedangkan peserta kongres terdiri dari para Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Karo.
(amr)
Share:
Komentar


Berita Terkini