Miris, Operator Beko yang Diborgol Kebun Bandar Klippa Dibebaskan dengan Bayaran Rp 2,5 Juta

Editor: metrokampung.com
Oknum TNI BKO Kebun Bandar Klippa rajin turun ke lokasi galian C di lahan HGU namun terkesan pilih-pilih terhadap pelaku galian C. 

Batang Kuis, metrokampung.com
Sungguh keterlaluan perbuatan oknum di Kebun Bandar Klippa PTPN1 Regional I (dulunya PTPN2).

Pembantu operator beko yang mereka borgol dari lokasi galian C ilegal Pasar I Gang Rambutan Desa Amplas Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deli Serdang, Senin (15/3/24) lalu dibebaskan dengan bayaran kepada pelaku galian C diduga sebesar Rp 2,5 juta.

Berdasarkan informasi yang diperoleh menyebutkan, setelah uang yang diminta  diberikan kepada pihak Kebun Bandar Klippa pembantu operator beko tersebut selanjutnya dibebaskan dari kantor kebun Jalan Batang Kuis Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis setelah diamankan beberapa saat dari lokasi galian C Pasar I Gang Rambutan Desa Amplas.

Sementara operator beko lainnya yang ada di lokasi  galian C ilegal tersebut dan melakukan aktifitas galian C ilegal tidak satupun yang dilakukan penangkapan apalagi penahanan oleh pihak perkebunan.

Pembantu operator beko yang diamankan dengan cara diborgol sebelumnya berada lokasi galian C Hak Guna Usaha (HGU) Nomor 104 PTPN2 (sekarang PTPN1 Regional I) di kawasan Pasar I Gang Rambutan Desa Amplas Kecamatan Percut Seituan. 

Sebelum dibawa ke kantor kebun, pembantu operator beko tersebut kedua tangannya diborgol.

Oknum TNI Bawah Kendali Operasi (BKO) di Kebun Bandar Klippa menyarankan pelaku galian C diminta izin lebih dulu kepada SEVP Aset Regional I Ganda Wiadmaja.

"Lapor sama Pak Ganda dulu,"saran pria memakai celana panjang loreng TNI.

Sejumlah warga di sekitar lokasi galian C ilegal Desa Amplas mengatakan  pengamanan lahan HGU Kebun Bandar Klippa dari pelaku galian C ilegal terkesan berat sebelah.

Para pelaku galian C yang sudah berada lebih dulu di tempat itu bebas melakukan penggaloan areal tanah kebun menggunakan beko untuk kemudian diangkut puluhan dump truk setiap harinya dan dijual untuk tanah timbun dan  bahan pembuatan batu bata.

Manager Kebun Bandar Klippa (BKL) Syaiful Ridwan tidak menjawab konfirmasi wartawan, Selasa (16/3/24). Konfirmasi singkat melalui whatsApp tidak dibalas, telepon juga tidak diangkat.(ren/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini