Jusuf Tumangger Korban Dugaan Malapraktik, Ternyata Keluarga Pernah Mengadu Ke DPRD

Editor: metrokampung.com

Pakpak Bharat, Metrokampung.com
Pakpak Bharat.Metrokampung.com

Jusuf Tumangger dugaan malapraktik yang dilakukan oleh Pihak RSUD Salak pada Tahun 2024 lalu, melalui pihak keluarga ternyata pernah mengirimkankan surat kepada DPRD Pakpak Bharat untuk mengadu keluhan serta mengharapkan keadilan mengingat kondisi Jusuf Tumangger pada saat itu kritis.

Jusuf, korban dugaan malapraktik di RSUD Salak, Kabupaten Pakpak Bharat itu, menghembuskan nafas terakhir di salah satu Rumah sakit  Medan, Senin (25/8/2025), sekitar pukul 05.00 Wib.

Anggiat Tumangger selaku orang tua dari Jusuf Tumangger dalam surat yang dikirimkannya kepada Ketua DPRD Kabupaten Pakpak Bharat menerangkan seluruh peristiwa yang dialami anaknya semenjak tanggal 26/06/2024.

"Setelah operasi Ke 2 selesai dirawatlah lebih kurang lebih 1 bulan di rumah Sakit Salak dan selanjutnya kami diijinkan dokter PARAMITA pulang karena kondisi penyakit katanya sudah mulai membaik. Setelah 1 minggu jaitan pun sudah bisa dilepas semua dan dokter mengajukan rukuk ke RS Murni Teguh Medan untuk tutup STOMA. Setelah dimedan kami Konsultasi dengan dokter dan dokter pun meminta hasil Scanning pasien terkait penyakit pasien sementara pihak RS Salak tidak ada memberikan Hasil scanning kepada Kami keluarga sehingga kami disuruh pulang untuk mengambil hasil scanning ke RSUD Salak," tulis anggiat dalam suratnya. 

Di akhir surat, Anggiat Tumangger pun meminta kepada DPRD kabupaten Pakpak Bharat untuk menindaklanjuti keluhan peristiwa yang sedang dialami oleh keluarganya mengingat bahwa menurutnya DPRD memiliki peran penting dalam mewakili kepentingan masyarakat  dan mengontrol kinerja pemerintah. 


Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warga Kabupaten Pakpak Bharat Sumatera Utara tepatnya warga kecamatan Tinada menjadi korban dugaan malapraktik yang dilakukan oleh pihak RSUD Salak. 

Kabarnya hingga hari ini pasien bernama  Jusuf Tumangger belum sadar dan sedang dirawat disalah satu rumah sakit di Kota Medan.

Begini Ditulis Salah satu akun facebook di halamannya "Kami menduga jusuf tumangger korban Malpraktek operasi usus buntu yang lakukan oleh dokter RSUD salak pakpak bharat. 
Pasien jusuf tumangger tidak ada di USG dokter langsung membedah usus pasien. Bila ditanyakan kepada dokter tersebut luar biasa angkuhnya Dan sombong nya.mulai bln 06/2024 sampai hari ini pasien tidak sembuh dan selama 3 hari ini pasien sudah tidak berdaya lagi di ruangan ICU murni teguh medan. 

Anehnya berapa minggu lalu pihak rumah sakit memberikan uwang bantuan kepada keluarga sebanyak 5 juta. Dengan alasan katanya biasanya rusd salak membantu pasien seperti ini dan baru dengar saya Sejak kapan rusd mau membantu pasien dengan memberikan uwang seperti itu. 

Mohon do'a nya semua teman agar saudara kita ini cepat sehat amin. 
#pengikut
#viral
#pakpakbharat
#mentrikesehatan
Kantor Staf Presiden Republik Indonesia 


Tekap Tumangger sebagai wali keluarga saat dikonfirmasi melalui seluler, Jumat malam (22/08/2025) mengatakan bahwa awal dari kejadian tersebut pada bulan Juni 2024 lalu korban dengan keluhan sakit perut dan tanpa dilakukan pemeriksaan Lanjut Korban Disarankan untuk segera Dilakukan Operasi Oleh Dokter yang menangani.

"Hingga hari ini pasien belum sadar, sudah minta Pertanggung jawaban pemerintah namun tidak mendapat tanggapan," pungkasnya. 


Ironisnya, atas kejadian ini pihak RSUD Salak  malah memberikan uang sebesar 5 juta rupiah kepada keluarga pasien dengan alasan untuk membantu, begitu tulis akun Bung Tekap di laman Facebooknya.


Direktur RSUD Salak Manuturi Situmorang saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan whatsup, 
viral itu RSUD Pakpak Bharat.

Betulnya dugaan Malpraktik itu ketua??
Tanya Wartawan kepada Direktur RSUD Salak namun dijawab santai. 


"Kalau betul mana dugaan lagi ketua," jawabnya.(rel/vikram/mk) 



Share:
Komentar


Berita Terkini