Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan Turun Bersama Warga Serukan Tutup TPL

Editor: metrokampung.com

Taput, metrokampung.com
Ketika pemerintah dan aparatur penegak hukum sudah tak bisa diandalkan untuk merealisasikan aspirasi masyarakat yang terdampak oleh perusahaan diduga kuat perusak lingkungan TPL (Toba Pulp Lestari). 

Saatnya tokoh agama turun gunung, karena bagi beliau bukan hanya nafkah rohani yang menjadi tanggungjawabnya. 

Kepetusan yang luar biasa diambil oleh Eporus HKBP Viktor Tambunan demi kepentingan masyarakat luas dan kelestarian alam dilingkungan Danau Toba. 

Ephorus HKBP, Pendeta Victor Tinambunan, menyerukan penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL) karena dampak negatif ekologis dan sosial yang dianggap lebih besar daripada manfaatnya. 

Seruan ini didasarkan pada kerusakan lingkungan seperti banjir, tanah longsor, berkurangnya debit air sungai, dan tercemarnya Danau Toba, yang secara langsung berdampak pada kehidupan masyarakat. HKBP menyuarakan kepedulian gereja terhadap lingkungan dan berharap tidak ada lagi konflik lahan serta kerusakan lingkungan di Tanah Batak. 

Alasan penutupan TPL menurut Ephorus HKBP : 
Keberadaan TPL menyebabkan kerusakan hutan yang memicu bencana alam seperti banjir bandang dan tanah longsor, serta mengurangi debit air sungai di musim kemarau.

Bencana alam akibat kerusakan lingkungan menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan lahan pertanian. 

Selain itu, operasional TPL juga sering menyebabkan kerusakan jalan akibat truk perusahaan.

Tidak sebanding dengan manfaatnya pungkas Beliau, meskipun ada program bantuan seperti beasiswa, manfaat yang diberikan TPL tidak sebanding dengan kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.

Seruan ini sejalan dengan program pemerintah terkait ekonomi hijau dan pelestarian lingkungan, serta merupakan respons gereja terhadap krisis ekologi global. 

Dukungan mulai menguat dari  beberapa pihak seperti Jaringan Advokasi Masyarakat Sipil Sumatera Utara (JAMSU) memberikan dukungan penuh terhadap seruan ini. 

Dan alangkah baiknya seluruh tokoh agama gereja dilingkungan Danau Toba menyatukan persepsi, bergandeng tangan demi kesejahteraan ruas (Masyarakat luas) karena bukan hanya nafkah rohani yang menjadi tanggungjawab Gereja di era ini. 

Disisi lain pihak TPL mengklarifikasi dan menyayangkan pernyataan tersebut dan mengklaim memiliki 50 ribu jiwa yang bergantung pada perusahaan, baik karyawan maupun mitra kerja TPL.



Wartawan : Jufri Panjaitan
Editor : Simon Sinaga
Share:
Komentar


Berita Terkini