Sungai Besitang Meluap, Dua Desa dan Tiga Kelurahan Tenggelam

Editor: metrokampung.com


Besitang-metrokampung.com

Hujan yang turun terus menerus dalam beberapa hari belakangan ini, membuat air Sungai Besitang meluap, akibatnya dua desa dan tiga kelurahan yang ada di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat, terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1,5 meter, Rabu (11/10).

Pemerintah Kecamatan Besitang mengatakan, banjir diakibatkan meluapnya sungai Besitang, pada Rabu (11/10) pagi, dimana air pertama kali naik dan merendam Desa Bukit Mas diikuti Desa dan Kelurahan lainnya.

Data sementara korban banjir mencapai 1.116 KK dan 860 jiwa dari 2 Desa dan 3 Kelurahan, dengan rincian Desa Bukit Mas 94 KK, Desa Sekoci 860 jiwa, Kel Kampung Lama 497 KK, Kel Pekan Besitang 225 KK dan Kel Bukit Kubu sebanyak 300 KK, saat ini para korban banjir sudah mengungsi ketempat yang lebih tinggi dan ke posko-posko bencana yang telah disiapkan.




Adapun wilayah yang terendam banjir diantaranya Desa Bukit Mas, Desa Sekoci, Kelurahan Kampung Lama, Keluarga Pekan Besitang dan Kelurahan Bukit Kubu, dengan kondisi terparah di Desa Sekoci, banjir juga merusak 2 jembatan dan satu Gorong-gorong di Desa Bukit Mas.

Camat Besitang Ibnu Hajar S.SoS melalui M Idris selaku Sekretaris Kecamatan saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini prioritas kita adalah mengevakuai warga dari lokasi banjir, untuk sementara kita sudah membuat posko-posko ditempat yang lebih tinggi, saat ini bantuan dari BPBD, Tim Tagana, TNI dan Polri juga sudah turun membantu para korban banjir.

Disinggung tentang sekolah dan perkantoran yang rusak dan terendam banjir serta berapa kerugian yang yang ditimbulkan akibat banjir ini, M Idris belum bisa menjawab, karena masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait termasuk TNI,Polri serta Kepala Desa, Lurah dan Dinas Pendidikan Kec Besitang.

"Kita belum tau berapa sekolah, perkantoran dan lahan pertanian warga yang terendam banjir karena masih kita koordinasikan, namun ada beberapa sekolah, kantor Lurah dan Kantor Koramil 14 Besitang yang ikut terkena banjir ini", ucap M Idris.

Sementara itu hingga Rabu siang bantuan terus berdatangan, diantaranya bantuan 2 unit perahu karet dari BPBD Kab Langkat, 2 unit perahu karet dari Tagana dan 2 unit perahu karet dari YonKaf 8 Marinir Tangkahan Lagan, serta 4 tenda dari Kemensos, sementara itu bantuan swadaya masyarakat berupa beras, air mineral dan supermi juga sudah mulai berdatangan.

Terlihat para pengungsi memadati halaman dan ruangan Masjid At-Taqwa Kel Bukit Mas Kec Besitang, dimana tempat ini dijadikan salah satu posko pengungsi dengan mendirikan tenda dari Dinas Kemensos, namun dibeberapa titik dan ruas jalan Lintas Sumatera Medan Banda Aceh, tepatnya di Kel Bukit Kubu dan Kel Bukit Lama, air sudah naik dan menutupi badan dengan ketinggian mencapai 5 cm, akibatnya para pengendara yang melintas harus mengurangi laju kendaraannya.

Ramlan Az (52) salah satu korban banjir warga Link 4 Kel Kampung Lama, Kecamatan Besitang, saat ditemui di Posko pengungsian (Masjid  At-Taqwa) mengatakan, dirinya beserta keluarga sudah mengungsi sejak subuh, namun baru pagi tadi mengungsi ke Posko ini.

Dirinya menjelaskan, rumahnya berada dipinggir sungai Besitang, dimana sekitar jam 02.00 WIB dini hari, air sungai Besitang mulai meluap dan naik dengan cepat kepemukiman warga, akibatnya dirinya beserta keluarga lainnya tidak sempat menyelamatkan harta benda yang ada, karena ketinggian air mencapai 1 meter lebih.

"Air dengan cepat naik kepermukaan dan merendam harta benda yang ada, semuanya terendam tanpa bisa diselamatkan, kita harap Pemerintah memperhatikan keadaan kami, dan segera mengirim bantuan berupa pakaian hangat serta makanan dan minuman, karena hingga siang ini masih ada korban banjir lainnya yang belum makan dan masih mengungsi ditempat lain yang lebih tinggi", ucap Ramlan.(ml)
Share:
Komentar


Berita Terkini