Pengerjaan Proyek Pembangunan Jalan Kereta Api RPK 1 Disoal

Editor: metrokampung.com
Salahsatu tumpukan tanah yang berada di lokasi proyek RPK 1.

Labuhanbatu - Metrokampung.com 
Pekerjaan Mega proyek pembangunan jalan kereta api (PJKA) KM 0.000 s/d KM 5+000 Rantauprapat - Kotapinang 1 (RPK 1) disoal.

Pasalnya, kondisi fisik lintasan kereta api di titik kordinat 3+600 yang berada di Lingkungan Perlayuan, Kecamatan Rantau Utara, menggunakan material tanah yang berwarna warni dan berbatu serta, struktur tanah yang bervariasi.

Proyek Kementerian Perhubungan Dirjen Perkeretaapian yang di kerjakan oleh kontraktor PT Eka Surya Alam dengan nomor kontrak 06/SP-RPK/BTP-SBU/IX/207 berjangka waktu selama 849 hari kalender, menelan uang Negara berkisar hampir Rp. 100 Miliyar.

Salahseorang warga setempat, yang ditemui wartawan dilokasi proyek tersebut mengaku heran, karena sejumlah tumpukan tanah yang berada di lokasi tersebut berwarna-warni dan berbatu.

"Apakah tanah ini layak di pakai untuk pengerjaan Mega Proyek pembangunan jalan kereta api. Selain itu, satu terlihat juga akar-akar tanaman bercampur dengan tumpukan tanah tersebut," ujar warga setempat yang mengaku bermarga Rambe, Rabu (27/2) siang.

Rambe berharap, proyek Nasional tersebut dapat dikerjakan sebaik-baiknya, karena jalur Kereta api itu adalah suatu bentuk majunya pembangunan di Republik Indonesia.

"Kita bangga dengan pesatnya pembangunan yang terus berkembang di Indonesia. Namun, kami juga mengharapkan kualitas pembangunannya, agar dapat bertahan lama hingga ke anak cucu," harapnya.

Sementara itu, Koordinator lapangan RPK 1 Dika, saat dikonfirmasi terkait sejumlah tumpukan tanah berbatu yang berada di lokasi proyek tersebut, mengatakan bahwa, tanah tersebut telah memenuhi standard.

"Tanah bekas galian di lokasi tersebut sudah kita uji di Universitas Sumatera Utara (USU) minggu kemarin, dan hasilnya memenuhi syarat," katanya melalui pesan whatsapp.

Dia juga menjelaskan bahwa, tanah galian tersebut akan digunakan untuk penimbunan lembah yang ada di wilayah RPK 1.

"Perlu diketahui bahwa, itu tahap pembersihan. Belum ada pekerjaan timbunan, dan disitu tidak akan ada pekerjaan timbunan, justru akan di gali karena dsitu bukit," jelasnya.

Saat ditanya nomor uji Lab tanah tersebut dari Universitas Sumatera, Dika bekilah sedang berada di luar kota.

"Data di Ranto (Rantauprapat). Sampe Ranto nanti saya lihat. Ini saya ada rapat di Medan," kilahnya. (AL/mk)

Share:
Komentar


Berita Terkini