Batubara - Metrokampung.com
Keberadaan sosok mantan Ketua Tim Pemenangan Zahir - Oky pada Pilkada 2018 lalu memici ratusan masa yang mengatasnamakan Kumpulan Jawa Melayu Batak (Jambak) serta aliansi mahasiswa dan pemuda Batubara menggelar aksi unjuk rasa dihalaman Kantor Bupati Batubara di Lima Puluh, Rabu (29/5).
Kedatangan mereka meminta Syaiful Safri (SS) "hengkang" dari tanah bertuah Kabupaten Batubara. Bahkan massa menuding keberadaan Syaiful Safri di Batubara menggunakan fasilitas negara. "Kami minta Polri periksa fasilitas yang dipakai Syaiful Safri", sebut massa.
Koordinator Lapangan Sofyan didampingi Ali Umar kepada wartawan mengatakan, Batubara merupakan hasil pemekaran dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat, untuk itu Bupati Batubara harus mampu mengambil kebijakan tanpa adanya bisikan - bisikan dari pihak lain.
Namun sampai hari ini masyarakat Batubara risih melihat keberadaan Syaiful Safri yang
merasa seolah- olah di Batubara ada dua matahari kepemimpinan.
"Semua kegiatan yang dilakukan Syaiful Safri kami menduga adanya kepentingan- kepentingan pribadi yang dilakukannya untuk memperkaya diri", ujar Sofyan.
Mereka juga menuntut agar Bupati Batubara Ir. Zahir,M AP untuk mengakhiri hubungan dengan Syaiful Safri yang berkenaan dengan segala urusan di Pemkab Batubara.
Yang paling terpenting menurut Sofyan, Bupati Zahir agar tidak meminjamkan fasilitas negara kepada Syaiful Safri yang diduga menggunakan
APBD Batubara, sebab itu adalah uang rakyat.
Yang tak kalah pentingnya masa sambil berteriak meminta dengan tegas kepada Syaiful Safri agar segera angkat kaki dari Bumi Batubara.
Aliansi mahasiswa dan pemuda Batubara melalui orator aksi Arwan Syahputra dan Asro Hasibuan juga mendesak Bupati agar mencabut Perbub No 13 tahun 2019 tentang TBUPP yang dinilai tak jelas fungsinya.
Mereka juga mendesak Bupati agar tidak memanjakan ketua TBUPP Syaiful Safri yang dinilai telah menggunakan fasilitas negara. (ea.ps/mk)
Keterangan photo : Ratusan masa menggelar aksi di halaman Kantor Bupati Batubara,Rabu,(29/5) sambil berteriak meminta Saiful Safri angkat kaki dari bumi Batubara.