Perawatan darainase di kota wisata Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dituding buruk. Ketika hujan turun, banyak aliran air parit yang meluber ke ruas beram dan ruas jalan (foto/ist) |
KARO - METROKAMPUNG.COM
Perawatan darainase di kota wisata Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dinilai masyarakat sangat buruk. Minimnya perawatan beberapa tahun terakhir, oleh dinas instansi Pemkab Karo, menuai protes warga. Tidak maksimalnya perawatan serta pemeliharaan rutin, disinyalir sebagai penyebab utama.
"Ketika hujan, air meluber ke beram dan jalan. Banyak aliran air hujan tidak masuk ke drainase, dikarenakan tersumbatnya lubang masuk ke saluran pembuangan. Sudah selayaknya kota pariwisata, sebagai penyumbang PAD Kabupaten Karo mendapat perhatian khusus. Malu kita kepada wisatawan yang datang,” ujar Caverius Sembiring kepada METROKAMPUNG.COM, Kamis (16/5/2019) lalu.
Hal senada disampaikan oleh warga lainnya, Andreas Sitepu. Ia juga menuturkan kekesalannya. Setiap hujan deras datang, kawasan perbengkelan di seputaran Jalan Jamin Ginting, daerah Desa Rumah Berastagi, senantiasa terjadi gangguan akibat luapan air parit. Bahkan tidak jarang, luberan air sampai ke halaman atau area parkir.
”Setiap hujan deras air selalu meluap dari parit ke jalan. Bahkan sampai ke pemukiman warga yang mayoritas sebagai tempat usaha. Jalan ini memang Jalinsum kata Pemda Karo. Tetapi air yang masuk keparit, kan buangan dari atas (hulu,red) inti kota. Apakah itu jalinsum juga ? Sebagian tentunya milik kabupaten ini dan dibawah pengawasan Pemda Karo,” ujarnya kesal.
Pantauan METROKAMPUNG.COM dilapangan, kawasan drainase yang sering meluber ketika hujan diantaranya, kawasan Jalan Merdeka, Jalan Perwira, dan Jalan Jamin Ginting (Jalinsum) Tugu Kol-Simpang Ujung Aji (seputaran Desa Rumah Berastagi,red), dan kawasan Simpang Korpri-Desa Raya Km 65 Medan - Kabanjahe.
Camat Berastagi Mirton Ketaren, kepada METROKAMPUNG.COM melalui telepon selularnya mengatakan, pihaknya sudah berulang kali melaporkan masalah tersebut kepada Dinas PU Pemkab Karo. "Sudah sering dilaporkan. Kami dari pihak kecamatan senantiasa berkoordinasi dengan dinas instansi terkait. Kita harapkan masalah ini segera teratasi," ujar Mirton menjelaskan.(amr/mk)