Cabai Merah Capai Rp 120-130 Ribu Per Kg di Tanjungbalai

Editor: metrokampung.com
MELAMBUNG : Harga cabai merah di Pasar Tradisional Tanjungbalai yang melambung tinggi hingga mencapai Rp. 120 -130 Ribu per Kg. Foto dipetik, Kamis (13/6).

Tanjungbalai, metrokampung.com
Harga cabai merah di pasar Tradisional yang ada di Kota Tanjungbalai saat ini melambung tinggi mencapai Rp. 120 ribu hingga Rp. 130 ribu per Kilogram. Sementara untuk harga cabai hijau mencapai Rp. 40 ribu per Kilo dan cabai rawit Rp. 55 ribu per Kilonya. Dan untuk harga bawang merah serta bawang putih masih terbilang normal yaitu seharga Rp. 32 ribu dan Rp. 34 ribu per kilonya.


Harga itu sesuai amatan metrokampung.com, Kamis (13/6) pagi di beberapa pasar tradisional seperti Pasar Veteran, Pasar Suprapto dan Pasar Bahagia Kota Tanjungbalai. Dari keterangan para pedagang, harga cabai itu melonjak sejak memasuk lebaran hingga H+2 lebaran. Namun beberapa hari sempat turun seharga Rp. 70 - Rp. 80 Ribu per Kilonya.

"Semalam harga cabai merah masih Rp. 80 per Kg, tapi hari ini sudah naik hingga Rp. 120 Ribu. Dan yang lebih parahnya, saat ini stok cabai merah sudah susah kita dapatkan, "ucap B. Togatorop kepada SIB, seorang pedagang di Pasar Veteran Tanjungbalai.

Menurutnya, mahalnya cabai merah itu dikarenakan minimnya pasokan dari daerah penghasil cabai seperti daerah Karo, Tapanuli, Simalungun, serta daerah lokal petani cabai seperti dari Air Joman Asahan. Sehingga diprediksi, harga itu akan semakin melonjak mengingat stok cabai merah saat ini masih susah didapatkan didaerah tersebut.

"Sebagai pedagang, kita berharap harga cabai ini bisa stabil. Karena secara otomatis penjualan kita juga ikut menurun, karena warga kewalahan dan gak mampu membeli dengan harga setinggi ini, "ucap D Silalahi pedagang di Pasar Bahagia Tanjungbalai.

Shahril Lubis (33) salah seorang warga sangat mengeluhkan tingginya harga tersebut. "Kita selaku konsumen sangat mengeluhkan kondisi harga cabai yang saat ini semakin hari semakin naik. Hari ini saja sudah Rp 130 ribu, besok berapa lagi harganya. Apalagi untuk masalah kebutuhan pokok seperti ini, setiap rumah tangga pasti membutuhkan." keluhnya.

Warga di daerah itu saat ini berharap adanya perhatian dari pemerintah, mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah agar bisa memberikan solusi terhadap harga cabai sehingga bisa stabil seperti biasanya dan terjangkau masyarakat.

Sementara itu, Plt Kadis Perdagangan dan Perindustrian Nurmalini saat dimintai tanggapannya mengatakan, melonjaknya harga itu dikarenakan daerah penghasil lumbung cabai seperti Karo, saat ini mengalami kendala Erupsi Gunung Sinabung, sehingga mayoritas daerah di Sumut saat ini mengalami lonjakan harga cabai. Sementara stok cabai dari petani lokal tidak memadai. Dikatakannya, pihaknya juga telah turun ke pasar meninjau harga tersebut dan telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumut untuk mencari solusi terkait harga cabai tersebut.

"Baru hari ini terjadi harga cabai khususnya cabai merah melonjak tinggi. Kita juga bersama tim Satgas Pangan sudah turun meninjau. Tindak lanjutnya, kita sudah berkoordinasi dengan Pemprov Sumut untuk mencari solusinya karena beberapa daerah di Sumut juga mengalami hal yang sama. Mudah mudahan sesegera mungkin diadakan pasar murah sehingga harga cabai bisa normal, " sebut Nurmalini. (RS/MK)
Share:
Komentar


Berita Terkini