Sepeninggal Remigo Berutu, Pakpak Bharat Amburadul

Editor: metrokampung.com

Pakpak Bharat-Metrokampung.com
Sosok seorang Remigo Yolando Berutu tidak akan pernah hilang dari ingatan masyarakat Pakpak Bharat. Bagaimana tidak, selama kepemimpinan Remigo pembangunan di kabupaten Pakpak Bharat berkembang pesat, mulai dari bidang kesehatan, pendidikan serta di bidang infrastruktur.

Biaya sekolah gratis, berobat gratis, dan jalan pertanian yang layak adalah salah satu bentuk hasil kerja keras Remigo.

Bahkan telinga masyarakat tidak akan asing lagi yang namanya penghargaan untuk Pakpak Bharat.


Banyak masyarakat telah merasakan hasil kinerja dari bupati yang dekat dengan masyarakat ini.
Namun masyarakat Pakpak Bharat sangat terkejut ketika di bulan November tahun 2018 yang lalu Remigo Berutu tersandung OTT (Operasi Tangkap Tangan) yang dilakukan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Remigo kala itu ditangkap dengan barang bukti berupa uang sebanyak 150 juta rupiah.

Masyarakat Pakpak Bharat tentu sangat terheran-heran, bagaimana mungkin sosok seperti Remigo melakukan tindakan seperti itu.

Mengingat  Remigo terlahir dari keluarga yang kaya serta terpandang. Uang sebanyak itu merupakan hal yang biasa bagi dirinya.

Terlepas dari semua itu, masyarakat tentu bertanya-tanya bagaimana nasib kabupaten Pakpak Bharat sepeninggal Remigo Berutu.

Kekhwatiran itu benar-benar terjadi saat ini.
Pakpak Bharat bagai anak ayam kehilangan induknya. Pembangunan hanya seperti berjalan di tempat, walaupun kini Pakpak Bharat sudah memiliki bupati. Geliat pembangunan seperti masa-masa Remigo semasih menjadi bupati tidak ada lagi.


Terlebih beberapa waktu yang lalu, Pokja ULP Pakpak Bharat mengundurkan diri secara misterius tanpa alasan yang jelas. Tentunya hal ini berdampak negatif terhadap pembangunan yang akan berjalan untuk tahun 2019 ini.

Terlebih masyarakat banyak mengeluh atas kinerja bupati Pakpak Bharat yang menjabat sekarang. Masyarakat berharap ada terobosan-terobosan baru untuk membangun kabupaten yang mekar di tahun 2013 itu. Ada kesan kalau bupati hanya menjalankan tugas yang diberikan tanpa ada kebijakan ataupun terobosan seperti saat Remigo menjabat.

Kehilangan, itu adalah kata yang pantas bagi kabupaten Pakpak Bharat saat ini.
Gaya kepemimpinan Remigo serta kebijakan-kebijakan yang dijalankan selama dirinya menjadi bupati sangat dirindukan masyarakat Pakpak Bharat.

Bahkan ketika masyarakat mendengar kabar kalau Remigo ditangkap, ramai-ramai masyarakat melakukan aksi malam 1000 lilin sebagai bentuk dukungan terhadap dirinya. Aksi ini bahkan sempat dilakukan sebanyak 2 kali. Sebegitu besarkah rasa kesedihan yang dirasakan mereka ?.

Apapun itu alasannya, tetapi hal tersebut membuktikan kalau sosok Remigo Berutu sangat dekat dengan masyarakatnya.

Terkadang sering terdengar bisik-bisik warga Pakpak Bharat akankah ada sosok putra suku pakpak kelak seperti beliau.

Sosok seorang pemimpin yang benar-benar bekerja dengan sepenuh hati, berprestasi seorang pekerja keras namun kurang beruntung karena sebuah sistem. (Besri Anjuan Berutu/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini