Perkelahian Anak Viral Polisi Mediasi Orang Tua dan Anak

Editor: metrokampung.com
Suasana mediasi vedio perkelahian anak viraldi kantor kepala Desa Siamporik.

Labura, metrokampung.com
Perkelahian anak di salah satu SDN Desa Siamporik, Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara yang videonya sempat beredar dan viral di media sosial beberapa hari belakangan akhirnya dimediasi pihak Polres Labuhanbatu dan Pemerintah Daerah Labura.

Pertemuan yang berlangsung di dikantor Kepala Desa Siamporik, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, selain dihadiri Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang SH juga di hadiri  Sekda Labuhanbatu Utara, Kasat Binmas Polres Labuhanbatu AKP Sidauruk, Kepala Dinas Pendidikan Labuhanbatu Utara Suryaman Munthe, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Labura Drs Sugeng, dan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Labuhanbatu Utara, Kapolsek Kualuh Hulu AKP Asmon Bufira, Camat Kualuh Selatan Abdul Hariman, Kepala Desa Siamporik Sahat M.Sianipar dan orang tua kedua belah pihak serta anak yang berkelahi.


Sekdakab Labuhanbatu Utara H Habibuddin Siregar membuka mediasi dan menyampaikan bahwa kedua belah pihak telah berdamai dan telah dilakukan upah - upah yang di saksikan orang tua kedua belah pihak dan pemerintah setempat.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang mengatakan bahwa kejadian ini telah viral, walaupun kejadian ini viral kedua belah pihak telah berdamai secara kekeluargaan dan telah dilakukan upah-upah.

Permasalahan sudah selesai, apa lagi korban dan pelaku merupakan anak-anak yang di lindungi undang-undang. Ini merupakan tanggungjawab kita bersama baik orang tua, pihak sekolah dan kita semua untuk meredam dan tidak mengulangi kembali kejadian yang seperti ini.

AKBP Frido Situmorang berharap kepada media massa, dalam membuat beritanya agar membuat berita yang menyejukkan. Apalagi ini telah selesai. Kepada para guru/tenaga pendidik agar dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan anak sekolah khususnya handphone yang bebasis Android.

“Kepada Kapolsek agar dibuatkan jadwal kepada anggota Polri termasuk Babinsa bekerja sama dengan Babinkantibmas untuk melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dan memberikan arahan sesuai tren dan isu yang berkembang,” imbau Kapolres.

Sementara itu dari psikolog Indrawaty Sinaga SPsi CGA mengatakan bahwa kejadian yang menimpa si anak tidak mengganggu mental dan kejiwaan si anak hanya saja orang yang melihat di media sosial merasa terganggu.

Indrawary berharap, kalau ada kejadian kepada si anak seperti ini dan tentang Bully/ penekanan agar anak menceritakan kepada pihak sekolah maupun orang tua, dan pihak sekolah harus menanggapinya. (kur/stjg/mk) 
Share:
Komentar


Berita Terkini