Rehab Ruang Guru SDN 116246 Bangun Sari 5X7 M Rp103 Juta

Editor: metrokampung.com
Kondisi rehab ruang guru SD N 116246 Kecamatan Bolah Holir Desa Bangun Sari Kabupaten Labuhanbatu.

Labuhanbatu, Metrokampung.com
Luar biasa rehab ruang guru sumber Dana DAK 2019 SD N 116246 Desa Bangun Sari kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu yang hanya menambah tinggi bangunan dan ganti kosen  ini menggunakan dana sebesar Rp 103 juta seolah dana yang dikucurkan tersebut di jadikan ajang meraup keuntungan bagi pihak terkait dalam pelaksanaan swakelola tersebut.

Ironisnya jika dibandingkan dengan RKB saja pembiayaan tersebut sarat peluang meraup uang negara untuk keuntungan pribadi atau golongan dilingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu.


Hal tersebut jelas disampaikan Rahmat Siregar selaku pemerhati sosial kabupaten Labuhanbatu di lokasi SD 116246 Rabu (14/8/2019) ketika melakukan pantauan langsung dilokasi.

"Ditinjau dari nominal pendanaan sejumlah rehab ruang kelas bahkan pembangunan RKB (ruang kelas baru) nominal Rp 103 juta untuk rehab ringan seperti ini untuk bangunan ukura 5x7 m diduga ada unsur mengelabui kemendikbud untuk meraih keuntungan pribadi atau kelompok dalam pemanfaatan keuangan negara (pengajuan proposal pendanaan yang tak masuk diakal)," paparnya.


Lebih lanjut disampaikannya bahwa bangunan yang hanya melakukan rehab dengan luas bangunan 5x7 m tidak wajar menghabiskan dana sebesar itu," ucapnya.

Dari hasil investigasinya jelas diketahui bahwa bangunan tersebut hanya penambahan tinggi, ganti seng, keramik, pasang kosen pada dinding depan dan belakang, sementara dinding yang telah tersedia sudah pada posisi 3 meteran berbentuk satu ruangan (perbaikan)," jelasnya.

Komfirmasi awak media pada masyarakat yang tidak ingin di cantumkan identitasnya terkait rehab bangunan tersebut mengatakan  bahwa soal besaran dana yang dimanfaatkan tidak faham. Namun memberikan perbandingan kalau kayak begitu bangunan yang dilakukan tak mungkin biaya sebesar itu (Rp 103 jt) habis terpakai terlalu besar itu pak," paparnya.

"Rp103 juta itu sudah mampu membangun cukup lumayan, dibanding cuma rehab bangunan yang sudah ada dan parmanen, sepertinya itu satu keuntungan besar bagi pelaksananya, anak kecil pun tau," katanya.

Herannya lanjutnya lagi kok bisa pemerintah kebobolan terkait pengajuan dana untuk rehab seperti itu saja sampai Rp 103 juta, tapi mungkin itu kerja aama yang baik antara mereka untuk mencaplok uang negara," tandasnya.

Terkait hal tersebut kepala sekolah Lindawati nasution hingga berita ini sampai kemeja redaksi tidak dapat ditemui awak media dan dihubungi via seluler kepala sekolah merijek telp .(MK/R.Fajar Sitorus)
Share:
Komentar


Berita Terkini