Tak Ada Kepedulian, 6 PAC PDIP Kabupaten Humbahas 'Angkat Kaki'

Editor: metrokampung.com
Ke 6 (enam) pengurus PAC PDIP Kabupaten Humbahas saat menyampaikan surat pengunduran diri ke kantor DPD PDIP Sumut di Medan, Senin(19/8/2019).

Humbahas, Metrokampung.com
Kali ini warga net di hebohkan dengan kabar prahara di Internal Partai PDIP Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Informasi yang beredar dan berkembang pesat di media social menyebutkan adanya 6 (enam) struktur kepengurusan Pimpinan Anak Cabang (PAC) di DPC PDIP Kabupaten Humbang Hasundutan menyatakan mundur dari kepengurusan kelembagaan Partai Politik asuhan mantan Presiden RI ke 5, Megawati Soekarno Putri.

Pengunduran diri ke 6 (enam) PAC PDIP ini disampaikan langsung ke Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sumatera Utara di Medan, Senin (19/8/2019) kemarin, dan diterima langsung oleh Ketua DPD, Jaforman Saragih. PAC yang mengundurkan diri ialah, PAC Kecamatan Lintong Ni Huta diketuai oleh Taripar Nababan, PAC Kecamatan Pollung diketuai oleh Juni Lumban Gaol, PAC Kecamatan Onan Ganjang diketuai oleh Bakker Marbun, PAC Kecamatan Parlilitan diketuai oleh Rihad Sinaga, PAC Kecamatan Pakkat diketuai oleh Jawater Sihotang, dan PAC Kecamatan Sijamapolang diketuai oleh Jader Pakpahan.

Menurut keterangan yang di peroleh, ke 6 PAC ini juga merencanakan menyampaikan berkas pengunduran tersebut ke kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) di Jakarta.  Kepada media, Selasa (20/8/2019) para petinggi PAC ini mengungkapkan apa yang menjadi penyebab pengunduran diri mereka.

Baker Marbun ketua PAC Onan Ganjang ketika dikonfirmasi media mengaku bahwa pengunduran diri yang mereka lakukan disebabkan tidak adanya kepedulian dan loyalitas pimpinan terhadap anggota dan kelembagaan. Kontribusi atas perjuangan dan kesetiaan anggota dalam mencapai kemenangan bagi PDIP di Bumi Humbang Hasundutan tidak pernah dirasakan. Bakker merasa bahwa mereka selaku mesin utama di sector kecamatan sama sekali tidak pernah dipandang dan dihargai.

“Latarbelakang kami mengundurkan diri, karena kami melihat ketua DPC PDIP ini tidak loyal kepada kami. Dan selama kepemimpinan beliau sebagai ketua DPC, beliau sama sekali tidak pernah membangun komunikasi, baik memberi pencerahan atau pun masukan untuk bagaimana mengembangkan kelembagaan. Sehingga kami merasa terabaikan. Dalam setiap rapat-rapat konsilidasi dan internal, beliau ini juga jarang hadir, selalu saja diwakilkan oleh Sekretaris,” kesahnya.

Bakker menegaskan lagi bahwa pengunduran diri tersebut bersifat kolektif kologial, artinya seluruh personil kepengurusan beserta keanggotaan

Senada, ketua PAC Lintong Ni Huta, Taripar Nababan  mengatakan bahwa pengunduran diri nya dikarenakan hilangnya komunikasi yang harmonis antara pimpinan dengan anggota. Hilang nya komunikasi ini, tentu menurut Taripar mempengaruhi kepedulian dan perhatian. Ia juga menyampaikan bahwa kepemimpinan ketua DPC PDIP saat ini, sangat jauh berbeda dengan kepemimpinan-kepemimpinan terdahulu.

“Sifat kepemimpinan beliau ini beda jauh dengan ketua-ketua yang dulu. Tak pernah ada komunikasi yang baik dengan anggota-anggotanya di PAC, dan tak pernah diperhatikan. Terkadang kita merasa seperti anak ayam yang kehilangan induk. Tak pernah dianggap dan dihargai. Apalagi pada saat konfercab yang di Parapat kemarin. Kami terlantar, tidur di parkiran dalam mobil. Makan baik minum pun tak diperhatikan sama sekali. Padahal kami senantiasa berjuang mempersebahkan yang terbaik, baik secara materi, energy dan waktu untuk kejayaan Partai PDIP di Humbang Hasundutan,” ujarnya.

Juni Lumban Gaol ketua PAC PDIP Kecamatan Pollung yang juga dikonfirmasi Wartawan mengaku bahwa pengunduran diri nya disebabkan dana saksi pada Pemilu April 2019 kemarin belum dibayarkan hingga kini.

Sayangnya Ketua DPD PDIP Sumatera Utara, Japforman Saragih yang dicoba dikonfirmasi awak media melalui selular sepertinya enggan memberikan tanggapan seputar pengunduran diri ke 6 (enam) pengurus PAC Kabupaten Humbang Hasundutan. “Maaf dinda, saya masih diluar kota “ jawabnya via SMS.(Firman Tobing/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini