Karo, Metrokampung.com
Sejumlah desa yang berada di wilayah Kecamatan Simpang Empat tercatat masuk dalam peta rawan bencana seperti tanah longsor, Kebakaran dan Erupsi Gunung Sinabung .
Mengingat daerah ini masuk kategori wilayah rawan bencana maka pembentukan Desa Tangguh Bencana dianggap perlu segera dibentuk dimana nantinya dengan adanya Desa Tanguh Bencana (Dastana) masyarakat diharapkan akan mampu menghadapi bencana yang terjadi di wilayahnya.
Hal tersebut tertuang dalam sosialisasi pembentukan Dastana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo yang diadakan di Desa Pintumbesi Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, Kamis (27/02).
Sosialisasi oleh BPBD Kabupaten Karo itu juga dihadiri Komandan Koramil 04/SE Kapten Kav J Surbakti , Polsek Simpang Empat serta sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam arahannya, Kapten Kav J Surbakti mengatakan bahwa kondisi geografis di Desa Pintumbesi maupun wilayah Kabupaten Karo secara umum memiliki tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi khususnya Bencana Gunung Sinabung.
"Menjadi kewajiban kita masyarakat menghadapi situasi bencana tersebut, sehingga masyarakat memiliki kesiapsiagaan, memiliki tingkat kewaspadaan dalam bersikap dan bertindak dalam menghadapi bencana," ujar Surbakti
Surbakti juga menuturkan, pihaknya mendukung sepenuhnya atas pembentukan Dastana. Menurutnya, sosialisasi tersebut sangat diperlukan bagi wilayah Kecamatan Simpang Empat yang memiliki beberapa kerawanan bencana.
"Dengan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan masyarakat dalam menghadapi bencana di sekitarnya, tentunya akan meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan keterampilan masyarakat apabila terjadi bencana," tuturnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0205/TK Letkol Inf Taufik Rizal sangat mengapresiasi dilakukannya pembentukan Desa Tangguh Bencana tersebut. Dia mengatakan, keberadaan relawan yang berasal dari masyarakat setempat akan mempercepat upaya yang diperluka dalam tanggap darurat.
"Tidak lagi menunggu tim relawan dari BPBD dan TNI yang tentunya memerlukan waktu dalam pergeseran personelnya, apabila ada kejadian bencana alam," imbuhnya. (amr/mk)