Ketua BKD DPRD Sumut Desak Pemkab Sergai Ubah Jalan Kotarih Jadi Jalan Provinsi

Editor: metrokampung.com
Ketua BKD DPRD Sumut H. Wagirin Arman dan Balon Bupati Sergai dari Partai Golkar H. Zulkifli Barus (kiri).

Kotarih, metrokampung.com
Ketua Badan Kehormatan DPRD (BKD) Sumatra Utara H. Wagirin Arman S.Sos mengatakan Pemkap Serdang Bedagai dapat mengusulkan kepada Pemvropsu tentang  perbaikan jalan 
jembatan Desa Paku yang  menghubungkan Kecamatan Kotarih Sergai dengan Kecamatan Galang Deliserdang.

Perubahan  jalan kabupaten menjadi Provinsi  dimaksudkan agar biaya pembangunan dapat dianggarkan pada APBD Provinsi Sumut.

Jembatan Sei Ular Desa Paku menghubungkan Sergai - Deli Serdang.

Wagirin Arman yang duduk   di Komisi D DPRD Sumut bidang pembangunan mengungkapkan hal itu  kepada Wartawan, Rabu (10/3/2020) di ruang kerjanya.

Menurut Ketua BKD  dari Fraksi Partai Golkar ini, , peningkatan beban   jembatan tersebut tidak dapat dikerjakan  karena klasifikasinya jalan kabupaten.

Usai sholat bersama di Mesjid Jamik Al Jamily.

 "Diusulkan  dulu  menjadi jalan provinsi baru dananya bisa dimasukkan kedalam anggaran provinsi," katanya didampingi Balon Bupati Sergai dari Partai Golkar H Zulkifli Barus.

Wagirin Arman mengakui Kotarih  merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten  Serdang Bedagai yang sudah cukup lama terisolir.

"Sejalan dengan itu, Partai Golkar melalui Wakil Ketua Umum DPP DR Ahmat Doli Kurnia Tanjung telah  menugaskankan  para Balon Bupati Partai Golkar   untuk  menyerap  berbagai aspirasi rakyat  sekaligus  memperjuangkan lewat Fraksi DPRD baik di kabupaten maupun di tingkat Provinsi," ujar Koorbid Bapilu Partai Golkar Sumut demisioner H Wagirin Arman. 

Aspirasi masyarakat terkait perbaikan jembatan berawal dari kunjungan silaturahmi Balon Bupati Partai Golkar H Zulkifli Barus di Desa
Kotari Baru di rumah tokph masyarakat M Anjang.

Imam Mesjid Jamik Al Jamily HM Idris mengungkapkan,  jembatan berlokasi di Desa Paku menghubungkan Kabupaten Sergai dan Deli Serdang tak mampu menahan truk tronton yang bermuatan buah kelapa  sawit.  Padahal hasil komuditi sawit  petani di Kecamatan Kotarih  saat ini mencapai  ratusan ton  TBS setiap harinya.

"Hanya truk colt diesel bermuatan 7 ton yang diperbolehkan melintas di jembatan penyambung 2 kabupaten itu. Dengan berlarut-larut  jembatan tidak dibangun  sesuai kebutuhan,  maka  kondisi jembatan akan terus membebani para  petani sawit  karena   ongkos transportasi  pengangkut TBS menjadi mahal," ujar Idris.

Menanggapi  itu,  Zulkifli Barus berjanji akan menyikapi hal jembatan dengan berkoordinasi pada Pemprovsu melalui Fraksi Partai Golkar DPRD Sumut.

Menurut Balon Bupati Zulkifli Barus, peningkatan jalan provinsi akan membuka peluang bagi Kotarih menjadi daerah terbuka karena jembatan menuju jalan raya Selinda sudah ada. Hanya perlu peningkatan melalui pelebaran jalan serta perbaikan jembatan.

Kunjungan silarurahmi yang didominasi oleh kaum ibu tersebut dirangkai dengan pemberian tali kasih. Dengan  diawali sholat ashar bersama di Mesjid Jamik Al Jamilyn, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan dirumah M. Anjang, diakhir dengan doa bersama.(dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini