Ratusan Masa SPSB Simalingkar A Serbu Kantor BPN Deliserdang

Editor: metrokampung.com
Ratusan pengunjuk rasa di depan kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Deliserdang.

Lb Pakam, metrokampung.com
Ratusan pengunjuk rasa yang tergabung dalam SPSB (Serikat Petani Simalingkar Bersatu) Kecamatan Pancur Batu menyerbu kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Deliserdang di Lubukpakan, Rabu (3/6/2020).

Kedatangan ratusan pengunjuk rasa menggunakan sejumlah truk dan membawa sejumlah poster maupun karton berbagai tulisan mendapat pengawalan ketat dari personil Polresta Deliserdang.

Sulaiman Sembiring selaku koordonator aksi menyebutkan penggusuran lahan dan tempat tinggal petani serta penindasan yang dilakukan pihak PTPN2 masih terus berlangsung. Termasuk penangkapan terhadap sejumlah warga. Sehingga menghancuroan lumbung pangan dan keberlangsungan hidup petani secara permanen.

"Konflik  ini sudah berlangsung  cukup lama. Korban juga cukup banyak dari kelompok tani. Karena itu kita minta pihak BPN bisa segera menyelesaikan masalah ini," kata Sulaiman.

Secara tegas Sulaiman menyebutkan, berlarutnya permasalahan ini karena ada konfirasi PTPN2 dengan mafia tanah maupun pemodal.

 "Jika ini dibiarkan maka korban akan semakin banyak. Termasuk penggusuran rumah warga,"tambahnya.

 Dalam statemennya, Sembiring juga menegaskan agar ATR/BPN Deliserdang tidak memproses HGB pada areal di Dusun III Desa Simalingkar A karena di dalamnya terdapat ratusan kepala keluarga dan ribuan jiwa. Sehingga dikhawatirkan warga terancam kehilangan tempat tinggal dan lahan pertanian.

Termasuk tidak memproses perpanjangan sartifikat HGU PTPN2 pada area-area yang telah dikelola petani sejak tahun 1951.Mereka juga meminta Bupati Deliserdang agar tidak menerbitkan IMB pada area Dusun III Desa Simalingkar A. Sebab, dapat berakibat fatal dan pelanggaran HAM secara besar-besaran.

 Kata Sulaiman lagi, jika permasalahan tanah tersebut tidak juga diselesaikan pihak ATR/BPN Deliserdang dan Kanwil Sumut maka pihaknya akan bergerak ke istana negara di Jakarta.

 Setelah 30 menit berorasi dan menggelar aksi, sebanyak 10 orang perwakilan pengunjuk rasa diterima di salah satu ruangan kantor ATR/BPN.
 Karena ruangan yang sempit, wartawan tidak dapat masuk. Hingga kini  pertemuan masih berlangsung. (dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini