Kondisi jembatan yang ambruk dan belum diperbaiki. |
Sebentar lagi, bangsa Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-75 pada 17 Agustus 2020 nanti.
Namun bagi warga Huta Manik, Nagori Silau Manik, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, kemerdekaan yang hampir seabad itu tak berarti bagi mereka.
Pulaknya sejak negara ini merdeka hingga kini, jalan di Huta Manik 8maupun Huta lainnya di Nagori Silau Manik gak pernah diaspal hotmix. Akses jalan benar-benar rusak tak tersentuh perbaikan.
Lintasan jalanan bebatuan yang bikin perut mules dan licin saat hujan turun. |
"Jangankan orang hamil. Yang sehat aja bisa mules jika lewat jalan kami,” ujar Purba, warga Huta Manik prihatin, Rabu (10/6/2020).
Rusaknya kondisi jalan menimbulkan kecemburuan sosial warga Nagori Silau Manik, yang merupakan pemekaran dari Nagori Silau Malaha Tahun 1981. Pasalnya, ruas jalan di Nagori Silau Malaha telah diaspal hotmix. Sementara, jalan di Nagori Silau Manik seperti kubangan kerbau.
Hanya kenderaan tertentu yang bisa melintasi Jalan Huta V Manik. |
Padahal jalan itu produktif sebagai akses aktivitas warga setiap harinya untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan mereka.
Bukan hanya kondisi jalan yang hancur-hancuran, satu-satunya jembatan yang menghubungkan Huta IV dengan Huta V Manik ambruk dan sama sekali tak bisa dilalui.
Warga pun bergotong royong membuat jembatan darurat dan hanya bisa dilintasi sepeda motor.
Padahal lokasi Huta Silau Manik hanya beberapa kilometer dari batas Kota Pematang Siantar dengan Simalungun.(dra/mk)