Minat Ortu di Galang Terhadap Sekolah Agama Cukup Tinggi

Editor: metrokampung.com
Ahmadinejad Barus (paling belakang) bersama  teman santri lainnya sedang mengikuti proses belajar.
Galang, metrokampung.com
Sekolah agama Islam saat ini menjadi primadona bagi para orang tua di Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang. Mereka pun berlomba memasukan anaknya ke sekolah agama pada tahun ajaran ini.

Alhasil, jumlah santri yang masuk ke sekolah khusus Agam itu bertambah mencapai 30 persen.

Menurut penuturan para orang tua, mereka tidak lagi harus mencari sekolah pendidikan agama hingga ke Tapsel, Langkat dan Medan. Sebab di seputaran Galang dan sekitarnya juga kini mulai banyak tumbuh dan berdiri sekolah  agama yang berkualitas dengan tenaga pengajar berpengalaman.

"Selain Ponpes Al Qomariyah, ada Madrasah Al Wasliyah di Galang dan Pulau Gambar. Kemudian ada Darul Hasanah Petangguhan, SMP Islam Terpadu Hasanah Kecamatan Kotarih, Ponpes As-Syamsiyah Pulau Gambar, Mts Muhammadiyah Galang, TK Al Azhar Galang, PAUD Al Fariz Timbang Deli dan beberapa sekolah agama lainnya yang menjadi incaran wali murid,"jelas Nurdin, salah satu orang tua murid kepada wartawan, Jumat (17/7/2020).

Tingginya minat orang tua memasukan anaknya ke sekolah  agama pada tahun ajaran baru ini, sambung Nurdin, tentu selain menginginkan anaknya menjadi sholeh, pandai mengaji, rajin sholat dan memiliki akhlakul karimah, juga diharapkan mampu hidup mandiri dan menghadapi tantangan perkebangan jaman yang semakin komplek.

Hal ini terlihat pada hari pertama masuk sekolah, Senin (13/7/2020) lalu di Pondok Pesantren Al Qomariyah NU Kotangan Galang, Kabupaten Deli Serdang.

Beberapa orang tua calon santri yang semula cemas dan khawatir karena melihat putra atau putrinya enggan masuk pesantren saat di daftarkan, mulai lega dan bersyukur setelah mendapat WA dari salah seorang mualimah yang mengirimkan foto putranya dalam kondisi senyum ceria saat mengikuti proses belajar.

Salah seorang ibu muda, Maya Julia Rosa Kaban mengatakan, putra bungsunya ia masukkan di sekolah pesantren Al Qomariyah, seperti dua abang sebelumnya. 

Awalnya ketika didaftarkan, anak bungsunya sempat menolak dan ngotot  masuk sekolah umum. Maya pun coba meluluhkan hati anaknya tersebut dengan berbagai cara.

Bahkan seluruh energi anggota keluarga pun dikerahkan untuk membujuk Mahmoud Ahmadinejad, nama si bungsu agar mau masuk pesantren. 

“Alhamdulillah, tadi fotonya di kirim ibu mualimah, dia nampak tersenyum dan riang mengikuti belajar”, tutur Maya seraya berdoa agar putranya itu betah belajar hingga selesai, Jumat (17/7/2020).

Ditambahkan Maya, dua anak laki ha terdahulu juga dimasukkan ke pesantren. Tapi ketika itu tidak sesulit membujuk adiknya. 

“Sebagai orang tua kita memang harus sabar sabar," ujar pedagang bahan bangunan itu.

Perasaan dan psikologis yang sama juga dialami Ika Piliang dan Muhammad Hidayat Barus. Kedua pedagang perabot dan garmen di Kota Galang ini mengharapkan anak-anaknya betah dan semangat mengikuti proses belajar di pesantren Al Qomariyah.(dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini