Warga Biru Biru Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19

Editor: metrokampung.com

Biru Biru, metrokampung.com
Warga di Desa Namo Tualang, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deliserdang menolak pemakaman jenazah seorang wanita yang meninggal dunia akibat Covid-19, Jumat (4/9/2020) siang.

Informasi dihimpun, wanita berusia 49 tahun itu berinisial D  meninggal dunia Jumat (4/9/2020) sekira pukul 10.00 Wib, setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Martha Friska Pulo Brayan, Medan.

Namun, saat akan dikebumikan berdampingan dengan makam suaminya seorang dokter yang juga meninggal dunia akibat Covid-19, Minggu (30/8/2020), warga setempat beramai-ramai menolak kedatangan jenazah D.

Warga menolak pemakaman tersebut karena mengaku khawatir, mereka akan terpapar virus Covid-19 dengan pemakaman jenazah wanita tersebut di kampung halamannya itu.

“Intinya, kami warga Desa Namo Tualang menolak jenazah Covid-19 dimakamkan di kampung kami,” teriak salah seorang warga.

Kepala Desa Namo Tualang, Tukang Ginting (53), yang juga berada di lokasi saat dikonfirmasi awak media membenarkan mayoritas warganya menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19 di desa tersebut.

“Ya, itu desakan warga. Yang meninggal ini memang asli anak kampung sini, tanahnya itu semua. Tapi memang gak tinggal di sini dia, di Delitua,” kata Kades Tukang Ginting.

Sementara itu, Camat Biru-Biru M Dhani Mulyawan saat dikonfirmasi wartawan melalui hape mengaku akan tetap memfasilitasi pihak pihak keluarga yang tertimpa musibah dengan masyarakat Desa Namo Tualang, agar jenazah korban dapat dimakamkan di kampung halamannya.

“Ya, sebenarnya dasar warga menolak itu apa? Keluarga minta jenazah dimakamkan di samping makam suaminya, lahan makamnya juga milik keluarga beliau. Jadi, apa alasan mereka menolak, maka nanti akan tetap saya fasilitasi,” janji Dhani, putra mantan Wakil Bupati Deliserdang, Zainuddin Mars.

Salah seorang keluarga pasien masih bertahan menunggu pihak Muspika Biru-biru agar dapat membantu menjembatani pemakaman ibu dari 3 anak itu.

“Harapan anak-anaknya, bisa dimakamkan berdampingan dengan almarhum bapak mereka,” sebutnya.

Informasi lain yang dihimpun, saat ini ketiga anak-anak D juga disebut terpapar Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri. (dra/mk)


Teks foto :
Poster penolakan warga Desa Tualang dipajang di salah satu lokasi.

Share:
Komentar


Berita Terkini