Warga Miskin Korban Pengeroyokan Berharap Keadilan di Polsek Perbaungan

Editor: metrokampung.com

J Simamora orang tua korban pengeroyokan.


Perbaungan, metrokampung.com
Bertahun lama J Simamora berprofesi sebagai supir bus. Beberapa jenis dan tipe bus sudah pernah dibawanya.
 
Namun ekonomi keluarga pria berusia 59 tahun tersebut terbilang pas-pasan saja. Hanya bisa lepas makan dan menyimpan sedikit.
 
Uang simpanan yang sedikit itu terkadang juga mengutang digunakan untuk jaga-jaga jika bus jenis Isuzu Elf yang dibelinya seken mengalami kerusakan.
 
Bus KUPJ (koperasi) seken yang dibeli J Simamora gantian disopiri olehnya dengan anak sulungnya. Trayeknya lumayan jauh. Medan - Bagan Batu Provinsi Riau pulang pergi.
 
Enam bulan silam, putra sulung J Simamora, Sabam Simamora (35) yang mengikuti jejaknya sebagai supir menjadi korban pengeroyokan brutal yang dilakukan 3 pelaku awak bus KUPJ Tour di rumah makan dodol Desa Sei Sejenggi Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.
 
Akibatnya, anak lelaki pertama J Simamora dari enam anaknya tersebut babak belur. Sabam sempat tak bisa beraktivitas berhari lamanya akibat aksi pengeroyokan tersebut.
 
Beberapa bagian tubuhnya mengalami luka lebab. Pelipis matanya bolong karena ditikam pakai kunci mobil. Bibirnya pecah. 
 
Pasca pengeroyokan brutal itu, Sabam berbaring di rumah dan berobat jalan. Kepalanya sering oyong. 
 
"Kalau opname di rumah sakit berapa uang yang harus kami keluarkan. Sedang kami orang susah. Pendapatan pas-pasan untuk makan keluarga,"aku J Simamora, pria kelahiran tahun 1962 itu kepada wartawan, beberapa hari silam.
 
Mata pria bertubuh kurus yang tinggal bersama anaknya, Sabam di Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang terlihat berkaca-kaca saat mengenang kondisi putranya usai kejadian pengeroyokan tersebut.
 
"Siapa yang tidak sedih liat kondisi anak kita kayak gitu dibikin orang. Anak saya ini (bukan membanggakan) tipe anak baik dan penurut. Tidak macam-macam. Meski hidup di pasaran yang keras tapi dia (Sabam) gak pernah ikut-ikutan berbuat yang aneh-aneh. Disonggak orang pun dia ga mau melawan,"tambah pria yang beristrikan A Boru Sianturi.
 
Punbegitu, laporan pengaduan anaknya di Polsek Perbaungan Jajaran Polres Serdang Bedagai terkesan mengendap meski 6 bulan telah berlalu.
 
"Para pelaku pengeroyokan belum juga ditangkap polisi. Padahal alamat rumah salah satu pelaku telah kami tunjukan termasuk foto diri pelaku untuk memudahkan polisi. Tapi tetap saja tak ada perkembangannya. Apa kami orang miskin, jadi susah polisi menindaklanjuti pengaduan kami,"rintih J Simamora sambil menunjukan bukti laporan pengaduan pengeroyokan di Polsek Perbaungan.
  
Surat Tanda Penerimaan Laporan Pengaduan korban bernomor STPL/85/IV/2021/SU/Res Sergai/Sek Perbaungan tertanggal 12 April 2021 ditanda tangani Kepala SPK B Aiptu Warno.
 
Beberapa waktu silam, Kanit Reskrim Polsek Perbaungan Ipda Zulfan Ahmadi kepada sejumlah awak media menjelaskan pihaknya tetap terus memburu pelaku pengeroyokan. Perwira muda itu juga menyebutkan pihaknya telah meminta bantuan Polsek Pantai Labu dan Polresta Deli Serdang untuk menangkap pelaku.
 
Hal itu disampaikan Kanit Reskrim setelah kasus pengeroyokan yang dialami Sabam mencuat kepermukaan dan pelaku tidak kunjung diamankan sementara kasusnya telah 6 bulan berlalu.(dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini