Kesal Dimaki Adik Cangkul Abang Kandung Hingga Tewas di Beringin

Editor: metrokampung.com
Korban ketika di RS GrandMed Lubuk Pakam.

Beringin, metrokampung.com
Tersulut emosi, adik tega menghantam kepala abang kandungnya menggunakan cangkul hingga tewas. Sebelum tewas korban sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapat 20 jahitan di kepalanya.
 
Korban bernama Edes Simarmata (43), warga Desa Sidoharjo II Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Korban meninggal dunia di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam, Kamis (4/11/21) dan jenazahnya dikebumikan Sabtu (6/11/21).
 
Informasi diperoleh, pelaku pembunuhan merupakan adik korban, Wildar Simarmata (33) warga Desa Sidoharjo II Ramunia Kecamatan Beringin sudah dijebloskan ke penjara Polresta Deli Serdang dan diancam hukuman 15 tahun penjara.

Wildar Simarmata pelaku pembacok abang kandung hingga tewas.

Kapolsek Beringin Jajaran Polresta Deli Serdang, AKP Dony Simanjuntak membenarkan korban meninggal dunia di rumah sakit.
 
“Iya benar, korban meninggal dunia dan kasus ini awalnya ditangani Polsek Beringin. Namun sudah dilimpahkan ke Satreskrim Polresta Deli Serdang," terang AKP Dony, Minggu (7/11/21).
 
Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Muhammad Firdaus menuturkan kasus ini bermotif sakit hati karena pelaku dimarahi korban.
 
"Kejadian berawal, Rabu sore kemarin, pelaku hendak pergi ke sawahnya di Dusun XII Lubuk Tampu Desa Sidoharjo II Ramunia, Kecamatan Beringin untuk membuang air banjir yang merendam sawahnya. Iapun pergi membawa cangkul. Di tengah perjalanan pelaku berpapasan dengan korban. Di tempat itu korban memarahi pelaku dan pelaku kesal, lalu emosi dan menghantamkan cangkul yang dibawanya tepat di kepala korban,"jelas mantan Kasat Reskrim Polres Langkat tersebut.
 
Melihat korban terkapar, lanjut lulusan Akpol 2006 tersebut, pelaku meninggalkan korban. Petugas Polsek Beringin yang mendapatkan informasi kejadian  langsung ke TKP dan mengamankan pelaku berikut cangkul yang digunakan  melukai korban.
 Hasil keterangan pelaku, dia tidak mengetahui apa sebab korban memakinya.
 
"Pelaku dengan korban sebelumnya tidak ada masalah ataupun cekcok. Dia sudah lelah bekerja dimaki-maki sehingga tersulut emosi dan spontan mencangkul kepala abangnya," kata Firdaus seraya menambahkan korban menghembuskan napas terakhir Kamis (4/11/21) setelah dirawat sekitar 5 jam di Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam. (dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini