Mistik Pelet Foto Abah Rahman

Editor: metrokampung.com

Medan, metrokampung.com
Nama panggilanku Lilis. Gadis tua asal Bandung yang merantau ke Medan sejak tiga tahun lalu, karena ingin mendapatkan suami yang menyayangi sekaligus menghargai kekuranganku.

Tapi itulah, ternyata Medan sama saja dengan Bandung. Tubuhku yang kecil, kurus dan wajahku yang bopeng karena pernah menderita penyakit cacar, tidak bisa kujadikan modal untuk menambat hati seorang lelaki pun. Tidak usahkan lajang, duda atau suami orang, tidak ada yang tertarik denganku. Padahal aku suka berteman, dengan main medsos dan kegiatan lainnya. Dan aku juga terampil memasak masakan sejumlah daerah, makanya sampai sekarang aku berkerja di sebuah rumah makan di Medan.

Perih memang. Aku hampir putus ada, dan ingin rasanya, maaf, jadi lesbian. Supaya kebutuhan seksualku terpenuhi, disamping untuk mendapatkan kasih sayang. Dari siapa sajalah, pokoknya dari orang lain.

Hasrat yang sebetulnya jelek itu, untung saja tidak sempat kujalani. Karena curhatku dengan paranormal Abah Rahman melalui medsos membawaku ke sebuah babak kehidupan baru. Beliaulah yang melarangku menjadi lesbian, dan membantuku secara supranatural untuk mendapatkan sosok suami, kita sebut saja namanya Koko Aseng. Seorang pedagang kaya, yang sering mampir makan di rumah makan tempatku berkerja.

Ceritanya begini. Semula aku ingin ketemu dengan paranormal Abah Rahman. Tapi kata beliau, kalau hanya untuk mendapatkan pelet, tidak ketemu pun tidak apa-apa. Aku hanya diminta mengirimkan foto diriku melalui medsos, berikut mentransfer maharnya.

Jadi kata paranormal Abah Rahman, melalui media foto aku mendapatkan transfer ajian pelet tingkat tinggi. Kegunaannya memang, untuk menambat hati siapa saja yang kuinginkan. Maksud aku lawan jenis ya.

Luar biasa memang pelet foto yang dibuat paranormal Abah Rahman, sang pemilik nomor kontak 0813 7630 6023 itu ah. Dalam waktu yang kurasa singkat, Koko Aseng yang semula biasa-biasa saja dengan aku, eh malah bisa klepek-klepek. Dan kelanjutan ceritanya, kami pun nikah, dengan statusku sebagai istri simpanan.

Padahal, harus jujur kuakui, untuk mendapatkan cinta Koko Aseng bukanlah hal mudah. Di rumah makan tempatku berkerja saja, ada tiga perempuan yang suka dengan sang pengusaha proferti itu. Dan dengar-dengar cerita, di tempat lain pun banyak perempuan yang berusaha dekat dengannya.

Karena memang, unik si Koko Aseng itu. Dia ramah dengan siapa saja, suka bercanda, dan gampangan berbagi rezeki. Kalau di rumah makan tempatku kerja, beliau mau melihat-lihat sampai ke dapur. Dan siapa saja yang di dapur, termasuk aku, pasti kecipratan rezeki. Kalau bos atau pengawas rumah makan, sudah maklum dengan tipe Koko Aseng. Dan yang paling unik, walaupun diungkap dengan candaan, dia selalu bilang, ingin cari istri lagi. Makanya, banyak perempuan yang berusaha dekat dengannya.

Singkat cerita, cinta Koko Aseng dapat kutambat ketika aku punya kesempatan numpang di mobilnya, saat akan pulang ke rumah kos dari tempatku kerja. Sejak itulah kami pun sering ketemu, dan diajaknya jalan ke sana ke mari.

Dan ya itu deh, aku pun tidak mau kehilangan kesempatan yang kuanggap mahal, kami pun memutuskan untuk menikah. Aku dimintanya tinggal di sebuah rumah mewah di sebuah komplek perumahan miliknya di Medan ini. 

Dan bisa jadi, karena pengaruh pelet made in paranormal Abah Rahman itu, Koko Aseng patuh betul denganku. Buktinya, aku masih diizinkannya bekerja di rumah makan sampai sekarang. Untuk sebuah misi, belajar aneka masakan dari teman-temanku sesama ‘orang dapur’, supaya keinginanku buka rumah makan dapat terwujud. Terimakasih ya Abah Rahman. Jasa Abah akan kuingat sampai akhir hayatku. Pelet foto itu telah menggapai cinta sejatiku. Karena jujur kukatakan, aku sangat sayang dengan suamiku, Koko Aseng.(dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini