Medan, Metrokampung.com
Semua kader PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) wajib mendirikan Posko (Rumah) Aspirasi Rakyat di seluruh daerah yang ada di Indonesia. Hal itu sesuai dengan penegasan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri, yang disampaikannya pada hari ulang tahun PDIP di Jakarta, baru- baru ini.
Dari instruksi tersebut, 3 Kader PDIP Sumatera Utara, masing- masing Paul Baja M Siahaan, Ir Ramses Simbolon M.Sc dan Ir Felixianus Simbolon sepakat memprakarsai pendirian Rumah Aspirasi Rakyat.
" Ya, hal ini dilakukan guna melaksanakan amanat dari Ketua Umum DPP PDI P agar menampung segala aspirasi rakyat yang ada di Sumatera Utara, baik itu masalah sosial, politik, olahraga, dan lain sebagainya. Selanjutnya, kami melalui Tim Rumah Aspirasi akan meneruskan aspirasi rakyat tersebut ke Partai," ujar Paul Baja M Siahaan, didampingi Ramses Simbolon dan Felixianus Simbolon kepada para wartawan dalam acara peresmian dan syukuran Rumah Aspirasi Rakyat yang digelar di jalan Sei Serayu No. 52 Medan, Jum'at (27/1/2023).
Peresmian rumah aspirasi itu dilakukan oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Drs. Rapida Simbolon, SE, MM yang diwakili oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan Dr Sortarto, M Si. Dalam acara peresmian dan syukuran rumah aspirasi itu juga digelar berbagai kegiatan, seperti melaksanakan lbadah dengan prosesi kebaktian agama Kristen Katolik yang dipimpin oleh Pastor Jhon Rapinus Saragih, didampingi para suster dan dihadiri puluhan anak berkebutuhan khusus dari SLB Karya Murni Medan Johor serta para pengurus PDIP DPC Medan serta DPD PDIP Sumatera Utara.
Pada siang harinya, acara ramah tamah dan perkenalan bersama Bapak Paul Baja M Siahaan dan Istri Ibu Paulina Basaria Simbolon dengan para pengurus DPD PDIP, DPC PDIP Medan serta para pengurus sayap partai.
Kemudian, pada sore harinya acara tausiyah dan doa bersama digelar bersama Al Ustaz Zainul Arifin Siagian. Selain itu, pemberian santunan kepada anak yatim piatu dan kaum dhuafa yang tinggal di seputaran Kelurahan Babura, Medan Sunggal.
Acara pun berakhir dengan pemotongan tumpeng oleh Dr Soetarto, M.Si, Paul Baja M Siahaan dan Al Ustaz Zainul Arifin Siagian. (BD)