Pakpak Bharat, Metrokampung.com
Bantuan Beasiswa yang kabarnya berasal dari anggota DPR RI Fraksi Gerindra Djohar Arifin Husin diduga digelapkan oleh seorang operator Sekolah Dasar di Desa Lae Mbuturen Kabupaten Pakpak Bharat yang berinisial NS.
Pasalnya, beasiswa yang berasal dari anggota DPR RI tersebut semestinya fisalurkan kepada 35 penerima siswa/i di Sekolah Dasar Lau Mbuturen Kabupaten Pakpak Bharat, namun hingga saat ini belum disalurkan kepada siswa/i penerima meski kabarnya uang tersebut telah ditarik dari salah satu bank rujukan oleh Operator SD berinisial NS.
Metrokampung.com mencoba menelusuri hal tersebut langsung kepada Kepala Sekolah SD Lae Mbuturen Inisial ML di ruangannya pada Senin (02/10/2023).
Ia menjelaskan bahwa firinya kurang mengetahui hal tersebut karena dirinya telah mempercayakan segala urusan terkait bantuan kepada operatornya, namun dirinya tidak menampik bahwa bantuan tersebut nemang telah masuk ke rekening siswa/i penerima.
"Sekitar tanggal 18 september saya sedang diklat pak, makanya tanggal 29 September kami melakukan rapat komite bersama orang tua siswa/i penerima dan disitu selaku pihak sekolah kami sepakati bahwa atas kepercayaan seluruh orang tua maka operator kami yang akan menjemput ke bank," ujar kepsek.
Selaku operator SD Lau Mbuturen NS juga saat dikonfirmasi mengatakan bahwa uang tersebut saat ini masih berada di bank dan belum diambil dikarenakan kesibukannya dan berjanji akan mengambil uang tersebut pada tanggal 07 September.
" Jumat saya pastikan pak saya ambil ke bank dan saya akan langsung salurkan, karena uang itu masih dibank beserta buku tabungan anak anak," katanya.
"Kami yang buat buku tabungan siswa/i tersebut pak makanya prosesnya agak lama jadi kalau gak percaya tanya aja bank yang bersangkuatan pak," tambahnya.
Sebagai penghubung serta pendata penerima beasiswa utusan dari Anggota DPR RI saat dikonfirmasi metrokampung.com menjelaskan bahwa bantuan tersebut murni tanpa ada interpensi pihak manapun dan kelengkapan soal buku tabungan penerima juga sudah difasilitasi.
" Buku tabungan kami yang buat, jadi seketika penerima telah terdaftar maka secara otomatis uangnya langsung masuk ke rekening siswa/i," ujarnya sembari memperlihatkan data penerima beserta nomor rekeningnya.
Metrokampung.com meminta salah satu nomor rekening dan mencoba menelusuri kepastiannya, namun atas informasi yang kami dapat bahwa penerima beasiswa SD Lau Mbuturen atas nama Azijah Sekata Solin memiliki saldo 0 di buku tabungan dan diinformasikan juga bahwa telah ada transaksi terakhir pada tanggal 12 September 2023 yang diduga telah diambil oleh operator SD Lau Mbuturen inisial NS, perbuatan NS tersebut masih menjadi pertanyaan sebab hasil konfirmasi dan hasil penelusuran kami sangat berbanding terbalik.
Abdi Robes Solin selaku orang tua siswi penerima beasiswa saat dikonfirmasi melalui via telfon juga sangat menyayangkan perbuatan operator SD Lau Mbuturen tersebut. Dirinya mengatakan bahwa jika memang benar telah diambil dari bank dan dengan sengaja menahan dengan maksud dan tujuan yang tidak jelas maka hal tersebut dianggap telah melanggar hukum dan merugikan masyarakat serta juga telah merugikan nama baik sipemberi bantuan yakni bapak Djohar Arifin Husin. Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus bagi penegak hukum serta seharusnya memberikan tindakan agar ke depan tidak berulang lagi.(vikram)