![]() |
Keluarga korban pembacokan berharap pelaku segera ditangkap polisi. |
Lubuk Pakam, metrokampung.com
Dua bulan berlalu, petugas Polsek Bangun Purba dan Polresta Deli Serdang belum juga mampu menangkap pelaku pembacokan terhadap Agung Wardana Sembiring (14) pelajar madrasah Tsanawiyah Bangun Purba di depan SMA Negeri 1 Bangun Purba pada Minggu (8/9/24) lalu.
Pelaku yang identitasnya telah diketahui itu hingga kini masih bebas berkeliaran.
Penyidik Sat Reskrim Polsek Bangun Purba Aipda Apden Takdir yang menangani kasus pembacokan ini saat dimintai tanggapannya menyebut, pihaknya mengalami kesulitan setelah adanya pemberitaan lanjutan terkait kasus pembacokan tersebut. Namun, penyidik mengaku identitas dan alamat pelaku sudah diketahui tapi belum menangkap pelaku.
“Sebenarnya sudah terungkap. Namun belum tertangkap. Setelah ada berita lanjutan soal kasus ini dikhawatirkan pelaku melarikan diri. Ini yang kita sesalkan,” jelas penyidik via seluler.
Polisi memastikan bahwa pelaku pembacokan juga merupakan anak di bawah umur. Kasus ini pun telah diambil alih oleh Polresta Deli Serdang.
“Penyidikan kasus ini telan diambil alih Polresta. Sebab korban dan pelaku sama-sama di bawah umun. Di Polresta ada bagian yang menangani kasus ini. Di Polsek (Bangun Purba) tidak ada. Juga atas arahan Wakasat Reskrim Polresta Deli Serdang,"tambah penyidik Polsek Bangun Purba.
Kasus pembacokan yang dialami anak keempat dari enam bersaudara pasangan Jaraman Sembiring (45) dan istrinya Sabur Raihom (40) sempat sekarat dan menjalani operasi batok kepala di RSUD Amri Tambunan Lubuk Pakam itu ditanggapi oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA).
"Akan saya koordinasikan dengan Kasat Reskrim,"ujar Junaidi Malik, Ketua LPA Deli Serdang saat dikonfirmasi, Rabu (13/11/24).
Sebelumnya, Agung dibacok kepalanya oleh pelaku sepulang dari Desa Petangguhan Kecamatan Galang menuju rumahnya di Dusun II Lau Bintang Desa Lau Rempak Kecamatan STM Hilir.
Pembacokan terjadi di depan SMA Negeri 1 Bangun Purba, setelah Agung yang dibonceng temannya, M Alfi Pratama mengendarai sepeda motor Suzuki FU menolak berhenti di depan kantor Camat Bangun Purba usai dihadang oleh pelaku.
Karena tidak mau berhenti, korban dikejar oleh sejumlah pria yang diduga anggota geng motor.
Agung sempat dibawa ke RSUD Bangun Purba. Namun karena lukanya cukup parah Agung dirujuk ke RSUD Amri Tambunan Lubuk Pakam.(ren/mk)