Oknum Tukang Baca Meteran PLN Menipu Warga Dengan 'Mengokang' Meteran Listrik Milik PLN

Editor: metrokampung.com
Parjiono (44) dan istri, warga Dusun I Desa Cimahi Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara jadi korban penipuan "Kokang meteran listrik" oleh oknum pengecekan/pembaca meteran PLN.

Bangun Purba, Metrokampung.com
Parjiono (44), warga Dusun I Desa Cimahi Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara jadi korban penipuan "Kokang meteran listrik" oleh oknum pengecekan/pembaca meteran PLN. Jumat (15/12/24).

Informasi diperoleh, Parjiono pada tahun 2013 tahun memasang listrik PLN dirumahnys.
Saat itu Parjiono di tawari meteran PLN milik pemerintahan Desa Cimahi , yang mana meteran PLN tersebut selama ini di gunakan untuk meteran listrik sumur bor milik Desa Cimahi.
Sebelum meteran di pasang, Parjiono terlebih dahulu mempertanyakan apa meteran ini tidak jadi masalah dikemudian hari jika di pasang di rumahnya.

Dijelaskan kepada awak media, sebelumnya Parjiono sudah mempertanyakan hal itu kepada petugas PLN yang bertugas sebagai pengecek meteran bernama Muliadi.
Parjiono juga mempertanyakan kepada oknum PLN itu berapa yang harus dibayar untuk harga meteran itu.

Muliadi yang sudah bertahun tahun bekerja sebagai pengecek meteran pelanggan PLN menjawab bisa di pasang dan tidak ada masalah.
Kemudian Parjiono kembali bertanya, berapa biaya untuk masang meterannya, Muliadi menjawab Rp 300.000 aja, lalu Parjono kembali bertanya, kalau balik nama menjad miliknya, Muliadi menjawab, semua Rp 600.000, dan semuanya aman jelas Muliadi.

Selanjutnya meteran PLN tersebut pun di pasang di rumah Parjiono pada tahun 2013.

Ternyata pada hari Jumat 8 November 2024 sekira pukul 14.10 WIB, petugas PLN sebanyak 5 orang datang kerumah Parjiono, membawa surat dan  berkata  bahwa nama pelanggan yang tertera di meteran PLN tidak sesuai dengan nama pemilik rumah, kemudian Petugas PLN pun langsung memutus meteran, salah seorang petugas PLN pun berkata, jika mau di pasang kembali harus bayar Rp 5700.000,Istri Parjiono pun keberatan dan berkata tidak sanggup.

Kemudian salah seorang petugas PLN kembali berkata, kalau begitu bayar Rp.4000.000 aja, istri Parjiono pun tetap  menjawab tidak ada uang.
Selanjutnya, kembali lagi salah seorang petugas PLN berkata, kalau begitu bayar Rp.3500.000 aja sekarang tapi kontan,  meteran bisa di pasang tapi meteran Prabayar dan pakai data lama yang bernama Pairan alamat jalan Suka Rasa Istri Parjiono kembali berkata kami tidak sanggup, kalau begitu urusan di kantor PLN aja.

Kepada awak media Parjiono dan istri meminta agar meteran  yang di putus petugas PLN, dapat kiranya di Pasang kembali, karna mereka telah di tipu.

"Saya minta kepada Muliadi harus  bertanggung jawab atas kejadian ini, jika tidak saya akan mengadukan ke pihak yang berwajib," ujar istri Parjiono.(Bobby Purba)
Share:
Komentar


Berita Terkini