Diduga Terkait PT. GRUTI Warga Parbuluan 6 Memanas, Hingga Berujung Pengancaman

Editor: metrokampung.com

Dairi, Metrokampung.com

Yentri Sitanggang (21) warga Hite Hoting Parbuluan resmi melaporkan seorang pemuda berinisial CN  je Polsek Parbuluan yang diduga melakukan pengancaman dengan menggunakan parang, Sabtu (08/22/2025). 


Awalnya Yentri Sitanggang bersama ibunya sedang bekerja di ladang miliknya yang jarakanya hanya sekitar 200 meter dari rumahnya, namun sekitar pukul 10.00 korban bersama ibunya memutuskan untuk kembali kerumahnya, namun ditengah perjalanan tepatnya di depan rumah warga atas nama Hotman Habeahan terlapor dengan menggunakan sepeda motor miliknya  menghampiri korban bersama ibunya yang sedang berjalan pulang sembari berbahasa daerah Toba "ho pe sada ikkon mate sadarion DO ho " (Kau pun satu harus mati hari ini nya kau "  sambil mengacungkan parang tajam miliknya. 

Setelah mengatakan hal demikian kepada korban, terlapor inisial CN pun langsung pergi meninggalkan tempat kejadian.

Dengan penuh rasa ketakutan, Yentri Sitanggang bersama ibunya pun bergegas pergi. Namun tidak pulang ke rumah melainkan mencari perlindungan ke rumah Pangihutan Sijabat warga setempat yang juga sebagai ketua APUK Parbuluan yang dimana rumah tersebut sedang dijadikan posko warga yang sedang menolak ativitas PT.GRUTI yang kabarnya perusahaan tersebut dinilai warga telah merusak hutan yang mengakibatkan sumber air warga Parbuluan 6 mati total.
Mengetahui Perbuatan CN kepada Korban Dimana Diketahui CN adalah Saudara Kepala Desa, Pangihutan Sijabat Bersama Warga Pun Berbondong Bondong Mendatangi Rumah kepala Desa Untuk mempertanyakan Maksud Dari Tindakan CN Namun Sesampainya Dirumah Kepala desa Pangihutan sijabat dan Warga Tidak Mendapati Kepala desa Ditempat Sehingga  Memutuskan untuk Melakukan Laporan polisi Ke polsek Parbuluan.


" Yentri bersama ibunya masih berada dirumah saya lae, karena masih ketakutan atas kejadian itu dan saya pun masih khawatir jika mereka kembali kerumahnya, takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Pangihutan melalui telepon. 



Ditanyai soal ada hubungannya dengan aksi penolakan aktivitas PT GRUTI dengan kejadian ini, Pagihutan Sijabat mengatakan kepada wartawan diduga bisa saja berpotensi. 

" Terlapor inikan keluarga Kepala Desa, sementara beberapa waktu yang lalu kepala Desa pernah berstatement disalah satu media bahwa seluruh masyarakat mendukung aktivitas PT GRUTI nyatanya tidak dan pernyataan itu dikecam warga termasuk si korban ini. Namun kita kan hanya menduga karena ini sudah kita laporkan ke polisi maka kami beserta warga seluruhnya berharap kejadian ini agar segera di proses dan kami minta polisi untuk segera menangkap pelaku," kata Pangihutan. 


Atas kejadian tersebut Pangihutan Sijabat kepada wartawan mengatakan bahwa Yentri Sitaggang bersama ibunya selepas membuat laporan polisi masih mengalami trauma serta ketakutan yang berlebihan.(vik/mk) 



Share:
Komentar


Berita Terkini