Bupati Karo Terkelin Brahmana: Sekembalinya Dari India Akan Uji Coba ZNBF Dilahan Seluas 98 Ha di Desa Rumamis

Editor: metrokampung.com
Terkelin Brahmana Berkesempatan Mengunjungi Peternakan Sapi Para Petani India Yang Sukses Setelah Menerapkan System  ZBNF (Zero Budget Natural Farming).

KARO – METROKAMPUNG.COM
Hari ketika mengikuti kegiatan pelatihan ZBNF (Zero Budget Natural Farming) hasil kerjasama  Kemenkomaritim dengan Pemerintah Negara Bagian Andhra Pradesh India , Bupati Karo Terkelin Brahmana bersama Kadis Pertanian Sarjana Purba, SSTP mulai diperkenalkan manfaat dan tata cara penggunaan ZBNF bagi petani oleh Mr T. Vijay Kumar advisior, government of andhra pradesh. Jumat (22/3) 09.30,waktu setempat.

Mengutip paparan Mr. Vijay Kumar selaku pembicara ZBNF , Terkelin menyampaikan bahwa didaerah india banyak berkembang pergulatan perusahaan-perusahaan pertanian transnasional dalam upaya menguasai dunia sektor pertanian.

“ Di India hadir sebuah sistem pertanian yang menjadi alternatif menghalau itu semua. Zero Budget Natural Farming (ZBNF) atau bercocok tanam tanpa biaya," ungkap Terkelin.

Para Petani India Paparkan Keberhasilan Program  ZBNF (Zero Budget Natural Farming) Kepada Peserta yang Diantaranya Bupati Karo Terkelin Brahmana.

Solusi ZBNF sangat tepat hadir ditengah tengah petani, dengan cara melawan sistem global yang sangat menyengsarakan petani, walaupun  ZBNF tidak “menyalahkan” perusahaan-perusahaan agribisnis transnasional tersebut, akan tetapi ajaklah  petani kita  jangan pernah mau menggunakan produk-produk input pertanian dari perusahaan tersebut ,” tutur Terkelin menirukan Pernyataan Mr. Vijai.

Dalam prakteknya  ZBNF di lahan   pertanian selalu  berusaha meminimalkan penggunaan biaya, yang biasanya berasal dari pupuk kimia, pestisida, benih GMO, upah, dan lainnya, selain itu yang paling penting dalam ZBNF oleh petani memanfaatkan  segala  yang ada di sekitar lingkungan dan lahan sebagai petani. Inilah yang disebut “zero budget” (tanpa biaya), jelasnya.

Lanjut Terkelin, kedepan apa yang kita dapat pengetahuan terkait ZBNF ini, maka kita akan terapkan uji coba dilahan yang akan kita sediakan di kab. Karo, untuk menguji kemampuan ZBNF ini yang menunjukkan di India sangat populer dan menghasilkan hasil pertanian lebih 2 kali lipat  hasilnya, sehingga petani di India dianggap oleh seluruh dunia sukses atas menetapkan ZBNF, ucapnya.

Terkelin juga menyebutkan kalau masalah lahan di wilayah Kabupaten Karo tidak perlu lagi diragukan mengingat Tanah Karo adalah salah satu daerah pertanian yang ada di Sumatera Utara.

“Untuk lahan sudah ada di desa Rumamis yang selama ini sebagai lahan tidur seluas 98 Ha, sebelum kita berangkat ke India kepala Desa Rumamis kec. Barus Jahe Sudah menawarkan  lahan tersebut agar kita gunakan," jelas Terkelin.

Terpisah, kepala desa Rumamis Jasa Sitepu, mengatakan bahwa ada lahan milik desanya yang saat ini terbengkalai belum ditanami, oleh sebab itu kita sudah kirim video lahan ini yang kita ambil dari drone, dan Sudah kita sampaikan melalui staf bupati untuk diteruskan kepada Bupati Karo," ujarnya.

Lahan kita ini luasnya berkisar 98 Ha, jadi kedepan apabila Pemkab Karo memakainya sebagai lahan penguatan pangan kami mendukung penuh, baik program ZBNF itu tergantung Pemkab Karo, kita berikan, sebab sejak awal sudah kita infokan bahwa lahan ini layak untuk dikelola Pemkab Karo, kita siap mendukung," terang Jasa. (amr/mk)

Share:
Komentar


Berita Terkini