Monitoring UNBK SMA di Tanjungbalai, Wakil Wali Kota Ajak Siswa Tidak Coret Baju Usai Ujian

Editor: metrokampung.com
MONITORING : Wakil Wali Kota Drs H Ismail bersama Kacabdis Tanjungbalai Dinas Pendidikan Provsu Drs. H Rahmat Hidayat Rambe dan jajarannya saat melakukan monitoring pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 2 Tanjungbalai, Senin (1/4).

Tanjungbalai-metrokampung.com
Pemko Tanjungbalai dipimpin Wakil Wali Kota Drs. H Ismail bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Disdik Provsu) melalui Kacabdis Tanjungbalai Drs. H Rahmat Hidayat Rambe melakukan monitoring pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi SMA dan Madrasyah Aliyah (MA) di Tanjungbalai, Senin (1/4).

Turut ikut dalam monitoring Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai bersama Dewan Pendidikan serta dari jajaran Cabdis Tanjungbalai Disdik Provsu. Beberapa sekolah yang dikunjungi diantaranya SMA Negeri 2, SMA Negeri 5 dan sekolah MA Negeri Tanjungbalai.

Wakil Wali Kota dalam kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan monitoring merupakan tanggungjawab Pemko Tanjungbalai dalam memastikan pelaksanaan UNBK berjalan lancar dan sesuai ketentuan.


"Kita mengetahui SMA dan SMK sudah ke Provsu, tapi tanggungjawab moral Pemko Tanjungbalai tidak bisa dilepaskan. Oleh karena itu pemko terpanggil untuk melihat pelaksanaan ini apakah berjalan lancar aman tertib sesuai ketentuan sehingga muaranya untuk kepada siswa secara khususnya anak anak Tanjungbalai," ucapnya.

Mengantisipasi aksi coret coret baju yang menjadi tradisi siswa usai ujian nasional, Wakil Wali Kota menghimbau agar pihak sekolah mencari terobosan dan alternatif bagi siswa dalam meluapkan apresiasinya kepada hal positif diakhir ujian sekolah. Selain itu mengajak siswa untuk mendonasikan baju seragam sekolahnya bagi adek kelasnya yang membutuhkan.

"Ini hanya bersifat himbauan dan disampaikan ke pihak sekolah supaya mencari terobosan atau alternatif agar anak itu mengapresiasikan keinginan yang memuncak di hari terakhir ujian kepada hal-hal positif. Misalnya seperti makan bersama melalui nasi umat atau dibuat spanduk putih di sekolah untuk di coret-coret dan ditandatangani," ucap Ismail.

Karena menurut Wakil Wali Kota, terobosan seperti itu bisa mengalihkan aksi coret baju dan hasilnya bertahan lama untuk dijadikan kenang kenangan, daripada seragamnya dicoret coret. Ditambah lagi bahwa baju seragam itu sangat diharapkan oleh adek kelasnya yang kurang mampu yang membutuhkan demi mengejar prestasinya dan itu bisa jadi ladang amal bagi mereka," ujar Wakil Wali Kota.

Sementara itu, Kacabdis Tanjungbalai Disdik Provsu Rahmat Hidayat Rambe disela-sela monitoring didampingi KTU Muktar Marbun, Kasi SMK Bonar Sinaga dan Kasek SMAN 2 Tanjungbalai Drs. Mula Simanjuntak mengatakan, pelaksanaan UNBK dihari pertama bagi SMA dan MA berjalan lancar dan aman serta sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Tentunya ucapan terimakasih ke Pemko Tanjungbalai atas monitoring ujian ini dan merupakan apresiasi dan kepedulian terhadap pelaksanaan ujian nasional. Dan apa yang menjadi saran terkait aksi coret baju itu juga kita rasa sangat baik, dan akan kami laksanakan dan disampaikan kepada pihak sekolah untuk diaksanakan karena kita tahu bahwa aksi coret coret baju dan berkonvoi dapat menimbulkan situasi sosial yang tidak baik. Dan itu akan kita lihat bagaimana sekolah menyikapinya," pungkasnya.

Rahmat menjelaskan, pelaksanaan UNBK bagi SMA ini berlangsung selama 4 hari, terhitung dari tanggal 1, 2, 4 dan berakhir 8 April 2019. Sementara untuk pelaksanaan ujiannya dibagi beberapa sesi setiap harinya. "Sebanyak 11 SMA baik negeri maupun swasta ditambah 1 MA Negeri yang melaksanakan UNBK. Proses pelaksanaannya dibagi per sesi, disesi pertama Pukul 07.30-09.30 WIB, kedua Pukul 10.00-12.00 WIB dan sesi ketiga Pukul 14.00-16.00 WIB sesuai Panduan Operasional Standar UN 2018 (POS UN)," ucapnya. (laban/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini