Tak Salah Bila Warga Berastagi menyatakan Wisatawan Disambut Oleh Rerumputan Semak Belukar. |
KARO, METROKAMPUNG.COM
Keseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten Karo dalam menyambut kun jungan wisatawan ke Berastagi dalam rangka liburan Hari Raya Idul Fitri 1440 H tahun ini diragukan. Sejumlah fasilitas publik, seperti jalan, drainase dan trotoar kurang mendapat atensi khusus. Sehingga masyarakat heran akan statmen pejabat Pemkab Karo, yang senantiasa menggaungkan peningkatan PAD khususnya daro Sektor Pariwisata.
“Ceritanya, selalu menggalakan pariwisata. Pariwisata sektor andalan kedua setelah pertanian, yang harus ditingkatkan dan dipromosikan. Tetapi realisasinya apa ? Realita dilapangan, banyak kawasan di Berastagi ditumbuhi rumput dan semak. Apakah kita selaku salah satu kawasan tujuan wisata andalan Sumut, tidak malu akan kondisi ini. Seharusnya Pemda ini malu, wisataan disambut rumput dan semak,” ujar warga Berastagi, Darmawan Purba kepada wartawan, Selasa (4/6/2019) sekira pukul 14.00 wib.
Disamping kesal dengan kondisi jalanan dan trotoar yang menyemak dengan tumbuhan liar , Purba Juga berharap agar Bupati Karo Terkelin Brahmana,SH. Segera meninjau pimpinan SKPD terkait dengan kebersihan kota wisata Berastagi, “Jangan hanya kutipan uang retribusinya aja yang mau, Pemeliharaannya juga harus diperhatikan dong,”ujar Purba kesal.
"Pemkab Karo Jangan Mau Uangnya Saja,"ujar Dermawan Purba. |
Pantauan Metrokampung dilapangan, kawasan trotoar yang rusak dan ditumbuhi rumput dan semak diantaranya, Jalinsum Medan Berastagi antara Teknol dengan Listrik Bawah. Jalan Merdeka, Jalan Gundaling, Jalan Perwira. Sementara jalan dan drainase yang membutuhkan perbaikan di kawasan Jalan Udara, Jalan Perwira, Jalan Merdeka, dan kawasan Bukit Gundaling. Trotoar juga banyak membutuhkan renonasi di jalan Veteran Berastagi (seputaran inti kota).
Sementara itu sebelumnya, Kadis Pariwisata Kabupaten Karo, Mulia Barus, didampingi Kabid Pengembangan Pemasaran, Bartholomeus Barus, kepada wartawan mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pembenahan dan perbaikan sejumlah sarana-prasana serta infrastruktur kawasan objek wisata dan sekitarnya. Berkaitan dengan jalan, trotoar, dan hal lainnya, dinyatakan membutuhkan koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD).(amr/mk)