Tukang Becak Dipukuli, Warga Stabat Demo

Editor: metrokampung.com
Korban Andrianto dan kerumunan warga di seputaran rumah TW.

Langkat- MetroKampung.Com
Ratusan warga kota Stabat mendatangi kediaman TW, di simpang tiga Jalan Kutab Stabat, Kamis (11/7) sekitar jam 19.00 WIB. Mereka menuntut agar pihak berwajib menangkap TW lantaran diduga telah memukul Adrianto, yang disebut-sebut sebagai tukang becak, warga Psr XII Trans, Kecamatan Secanggang, Langkat.

Pesristiwa tersebut bermula saat, korban mendatangi kediaman TW untuk menuntut biaya perobatan karena pada bulan Desember 2018 yang lalu korban digigit anjing milik TW.

Sampai di kediaman TW, korban mendapatkan perlakuan kasar dari TW. "Maghrib tadi aku datang ke rumah dia (TW) untuk meminta uang perobatan lantaran pada bulan Desember 2018 lalu aku digigit anjingnya bang," beber korban saat ditemui awak media di RS Surya Srabat.

" Disitu aku dipukuli bang. Aku dikeroyok dia dan kawannya yang ada disitu bang," lanjut korban.
Nah, awak media sempat dihalang-halangi karyawan RS Surya saat hendak mengambil gambar korban yang baru saja selesai menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

" Ngapain abang di sini, jangan abang foto-foto di sini. Kalau mau foto, keluar saja kalian," ketus karyawan RS Surya dengan nada tinggi.

Nah, pantauan awak media di lapangan, ratusan warga yang berunjuk rasa memadati simpang tiga Jalan Kutab Stabat. Mereka menuntut polisi agar menangkap TW dan mengusut kasus tersebut.

 "Jangan suka-suka dia mukuli orang pribumi. Stabat ini tidk pernah rusuh. Jangan gara-gara kejadian ini jadi rame Stabat ini," ketus seorang warga yang ikut berunjuk rasa.

Sementara itu, terpisah warga yang tak ingin namanya diaebutkan mengatakan kalau Andrianto datang ke kediaman TW dan merusak mobil yang ada di parkiran rumah TW.

" Mungkin kesal dia. bang. Ditojoknya kaca mobii Pajero Sport dan Inova itu, pecah kacanya. Tak senang mobilnya dirusak, rekan TW pun langsung menghajar korban bang," beber warga tersebut.
Kanit Pidum Polres Langkat, Iptu Bram Chandra sempat terlihat bernegosiasi dengan warga yang berunjuk rasa.



 "Apa rupanya masalahnya. Saya minta agar kalian jangan anarkis. Hanya salah faham aja ini. Kalau terjadi keributan, siapa yang mau bertanggung-jawab," ujar Kanit Pidum.

Tapi emosi warga memuncak saat TW diboyong petugas ke Mapolres Langkat pada sekitar pukul 20.30 WIB. Mereka berteriak histeris saat mobil polisi keluar dari kediaman TW.

" Bakar rumahnya ! Bakar rumahnya ! Jangan gara-gara ini rusuh Stabat ini," teriak warga.
Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Teuku Fathir saat dikonfirmasi via telepon selulernya membenarkan kejadian tersebut.

" Hanya salah faham saja itu bang, sekarang situasi sudah terkendali bang," bebernya.
Hingga pukul 21.00 WIB, beberapa warga masih terlihat di sekitaran kediaman rumah TW. Mereka masih mencari kepastian kejadian yang dialami Andrianto. (BD/MK)
Share:
Komentar


Berita Terkini